JAKARTA. Krisis industri keuangan global masih akan berlangsung hingga tahun depan. Perusahaan pembiayaan (multifinance) masih akan menanggung imbas krisis global hingga tahun depan. Pertumbuhan kredit multifinance diprediksi minus sekitar 15% sampai 20% ketimbang kinerja tahun lalu.Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Dennis Firmansjah bilang, sebagian besar perusahaan multifinance bakal mengerem ekspansi pembiayaan. Alasan utama multifinance tiarap adalah memburuknya likuiditas perbankan dan melemahnya daya beli masyarakat. "Sampai tahun depan kondisi pasar pembiayaan belum menentu," kata Dennis, Ahad (9/11).Dia mengemukakan, krisis keuangan global akan memukul hampir seluruh lini bisnis multifinance, mulai dari pembiayaan kendaraan, sewa guna usaha (leasing), anjak piutang, maupun pembiayaan kartu kredit.
Pembiayaan Tahun Depan Bisa Turun 20%
JAKARTA. Krisis industri keuangan global masih akan berlangsung hingga tahun depan. Perusahaan pembiayaan (multifinance) masih akan menanggung imbas krisis global hingga tahun depan. Pertumbuhan kredit multifinance diprediksi minus sekitar 15% sampai 20% ketimbang kinerja tahun lalu.Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Dennis Firmansjah bilang, sebagian besar perusahaan multifinance bakal mengerem ekspansi pembiayaan. Alasan utama multifinance tiarap adalah memburuknya likuiditas perbankan dan melemahnya daya beli masyarakat. "Sampai tahun depan kondisi pasar pembiayaan belum menentu," kata Dennis, Ahad (9/11).Dia mengemukakan, krisis keuangan global akan memukul hampir seluruh lini bisnis multifinance, mulai dari pembiayaan kendaraan, sewa guna usaha (leasing), anjak piutang, maupun pembiayaan kartu kredit.