Pembiayaan tekfin makin membesar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlahan penyaluran pembiayaan perusahaan teknologi finansial (tekfin) peer to peer (P2P) lending kian meningkat. Beberapa perusahaan mengakui permintaan pembiayaan tumbuh pesat di kuartal I tahun ini.

PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) menyebutkan sampai tiga bulan tahun ini telah menyalurkan pembiayaan Rp 200 miliar. Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, sampai akhir 2017, pihaknya telah menyalurkan kredit Rp 550 miliar. Sehingga, secara total Modalku sudah menyalurkan kredit Rp 750 miliar.

Perkembangan bisnis Modalku terhitung melesat. Pada akhir Desember 2016, Modalku baru menyalurkan pinjaman Rp 50 miliar. "Saat ini di Indonesia investor terdaftar hampir 40.000 orang dan peminjam 2.000 orang," kata Reynold.


Ceruk pasar lebar

PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia pun mencatat pertumbuhan pembiayaan sampai kuartal I tahun ini menjadi Rp 37 miliar. Direktur Akseleran Christopher Gultom mengatakan, jumlah itu sudah melampaui target awal tahun ini sebesar Rp 30 miliar. Karena itu, di tutup tahun 2018, perusahaan ini menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan Rp 200 miliar.

Sampai saat ini jumlah investor Akseleran mencapai lebih dari 11.500 orang dan sudah menyalurkan ke 100 peminjam. Akseleran baru menjajal bisnis peer to peer (P2P) lending sejak Oktober 2017. Hingga akhir Desember 2017, Akseleran menyalurkan pembiayaan Rp 13 miliar.

Bunga Akseleran dari peminjam sebesar 0,25% per bulan tergantung lamanya tenor pinjaman tersebut. Sedangkan bunga untuk investor berkisar 20% per tahun. Hingga kini, Akseleran masih menyalurkan pembiayaan ke pelaku usaha kecil menengah (UKM) dengan pinjaman mulai dari Rp 75 juta sampai Rp 2 miliar.

Akseleran yakin ceruk pasar terbuka lebar, apalagi peminjam berskala menengah belum banyak disasar kompetitor. "Kami cukup yakin belum banyaknya kompetitor di kelas ini masih banyak yang bisa dibidik," kata Christopher, Rabu (11/4).

PT Investree Radhika Jaya juga tak mau kalah. Perusahaan ini mencatatkan penyaluran pinjaman Rp 580 miliar hingga Maret 2018. Di akhir tahun lalu, Investree menyalurkan pembiayaan Rp 530 miliar. Sementara pada periode yang sama, total fasilitas pinjaman yang tersedia mencapai Rp 733 miliar.

Dari jumlah tersebut, Investree optimistis bisa menggapai target penyaluran pinjaman hingga akhir tahun ini sebesar Rp 1 triliun. Penyaluran pembiayaan tersebut 20% berasal pinjaman syariah dan 80% konvensional.

Investree menyebut, tren bisnis peer to peer saat ini terus berkembang. Ini terlihat dari makin banyaknya jumlah peminjam. "Peminat tidak hanya dari sisi jumlah, nominal pinjaman maupun investasi dari peminjam, tetapi juga dari pemain industri tekfin semakin bertambah," kata Adrian Gunadi, Co-Founder dan CEO Investree. Tahun ini, Investree akan menambah saluran pemasaran, meluncurkan produk pinjaman lebih beragam. Investree juga rajin berkolaborasi membangun ekosistem digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini