Pembiayaan turun, MNC Finance memangkas target



JAKARTA. Di tengah bisnis pembiayaan yang makin meningkat, bisnis MNC Finance justru menurun. Sampai akhir Oktober tahun ini, MNC menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 599 miliar, turun 4,92% dibanding Rp 630 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Walaupun belum ada keputusan resmi dari direksi, Sekretaris Perusahaan dan Legal Manager MNC Yudhananta mengatakan, kemungkinan MNC Finance akan memangkas target akhir tahun, dari semula Rp 1 triliun menjadi Rp 800 miliar. "Minimal sama dengan tahun lalu Rp 796 miliar," ujar Yudha kepada KONTAN, Selasa (15/11).

Penyebabnya, MNC mengerem pembiayaan mobil yang selama ini menjadi penopang. "Target kami membuka sepuluh cabang pembiayaan mobil tahun ini, tapi realisasinya hanya tujuh," jelas Yudha. MNC mengoperasikan 65 cabang, dengan rata-rata investasi Rp 500 juta per cabang.


Sebenarnya, non performing loan (NPL) MNC secara keseluruhan saat ini masih terjaga di level aman 1,1%. Namun, ketatnya kompetisi pembiayaan mobil memaksa MNC mengerem penyaluran pembiayaan yang saat ini mendominasi 78% bisnis MNC tersebut.

MNC berniat mengocok portofolio bisnis tahun depan. Pembiayaan mobil akan tetap jadi dominan. Namun, bisnis rumah dan alat berat akan mendapat porsi lebih besar.

Selain mobil, komposisi bisnis MNC saat ini adalah sepeda motor 14%, alat berat 8%, dan rumah tidak sampai 1%. Di MNC, pembiayaan mobil lebih banyak mengalir ke mobil bekas.

Tahun depan Yudha berharap, pembiayaan rumah ada di level 5%, dan mobil akan sedikit menyusut menjadi 70%. Dia belum bisa memperkirakan porsi sepeda motor dan alat berat. "Kami melihat ada peluang yang besar di pembiayaan rumah," ujar Yudha lagi.

Agar menjaring lebih banyak konsumen pembiayaan rumah, MNC mengoperasikan pusat kredit pemilikan rumah atau KPR Center kedua di Surabaya bulan lalu, melengkapi KPR Center di Bekasi.

Sumber pendanaan KPR MNC masih tunggal, yaitu Sarana Multigriya Finansial. Sebelum akhir tahun ini, MNC akan meneken perjanjian kerja sama dengan satu bank untuk pembiayaan rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini