JAKARTA. Meskipun hanya menempati porsi kecil, pembiayaan ekspor lini usaha kecil dan menengah Indonesia Eximbank alias Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berhasil tumbuh hingga 60% secara year on year di kuartal pertama tahun Kambing Kayu ini. Per Maret 2015, LPEI mencatat pembiayaan ekspor UKM sekitar Rp 4,8 triliun. Angka ini melonjak 60% ketimbang periode sama tahun sebelumnya yang bertengger di angka Rp 3 triliun. "Pertumbuhan pembiayaan UKM lebih tinggi dari pembiayaan korporasi yang sebesar 40,7%. Tapi eksportir UKM tidak banyak, rata-rata di korporasi semua," ujar Basuki Setyadjid, Direktur Pelaksana III LPEI kepada KONTAN, Jumat (15/5). Hingga akhir tahun nanti, ia berharap porsi UKM dapat membesar dari sebelumnya 7,84% menjadi 10%. Artinya, LPEI mematok target pembiayaan UKM sekitar Rp 7 triliun dari target pembiayaan ekpor tahun 2015 yang mencapai lebih dari Rp 70 triliun. Strateginya, lanjut Basuki, mereka akan senantiasa menggenjot tim marketing di setiap jaringan perusahaan supaya lebih aktif dan agresif lagi dalam menyalurkan kredit ke lini UKM. Meskipun enggan merinci kontribusi setiap jaringannya, Basuki mengaku kantor pusat LPEI di Jakarta dan kantor regional Surabaya merupakan dua lokasi penyumbang terbesar pembiayaan ekspor UKM. "(Jaringan kantor) Solo dan Medan lumayan. Tapi Surabaya penting juga, kota terbesar kedua di Indonesia," tuturnya.
Pembiayaan UKM Indonesia Eximbank tumbuh 60%
JAKARTA. Meskipun hanya menempati porsi kecil, pembiayaan ekspor lini usaha kecil dan menengah Indonesia Eximbank alias Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berhasil tumbuh hingga 60% secara year on year di kuartal pertama tahun Kambing Kayu ini. Per Maret 2015, LPEI mencatat pembiayaan ekspor UKM sekitar Rp 4,8 triliun. Angka ini melonjak 60% ketimbang periode sama tahun sebelumnya yang bertengger di angka Rp 3 triliun. "Pertumbuhan pembiayaan UKM lebih tinggi dari pembiayaan korporasi yang sebesar 40,7%. Tapi eksportir UKM tidak banyak, rata-rata di korporasi semua," ujar Basuki Setyadjid, Direktur Pelaksana III LPEI kepada KONTAN, Jumat (15/5). Hingga akhir tahun nanti, ia berharap porsi UKM dapat membesar dari sebelumnya 7,84% menjadi 10%. Artinya, LPEI mematok target pembiayaan UKM sekitar Rp 7 triliun dari target pembiayaan ekpor tahun 2015 yang mencapai lebih dari Rp 70 triliun. Strateginya, lanjut Basuki, mereka akan senantiasa menggenjot tim marketing di setiap jaringan perusahaan supaya lebih aktif dan agresif lagi dalam menyalurkan kredit ke lini UKM. Meskipun enggan merinci kontribusi setiap jaringannya, Basuki mengaku kantor pusat LPEI di Jakarta dan kantor regional Surabaya merupakan dua lokasi penyumbang terbesar pembiayaan ekspor UKM. "(Jaringan kantor) Solo dan Medan lumayan. Tapi Surabaya penting juga, kota terbesar kedua di Indonesia," tuturnya.