Pembiayaan utang tahun depan ditargetkan Rp 359,12 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyepakati pembiayaan utang di RAPBN 2019 sebesar Rp 359,12 triliun atau turun sedikit dari yang usulan dalam nota keuangan RAPBN 2019 dimana pembiayaan utang ditargetkan Rp 359,27 triliun.

Jumlah pembiayaan utang yang sedikit turun dari usulan dalam nota keuangan sebelumnya lantaran adanya perubahan kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dari Rp 14.400 per dollar AS menjadi Rp 14.500 per dollar AS.

“Oleh karena itu, untuk pembiayaan utang RAPBN 2019 karena ada penyesuaian kurs, penyesuaian relatif kecil. Keseluruhan jadi Rp 359,12 triliun,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) di Gedung DPR RI, Kamis (20/9).


Ia merinci, pembiayaan utang itu terdiri dari dua instrumen. Pertama, SBN neto tahun depan yang jumlahnya tidak berubah dari nota keuangan RAPBN 2019, yaitu sebesar Rp 386,21 triliun.

Kedua, pinjaman neto yang jumlahnya menjadi minus Rp 27,09 triliun dari yang sebelumnya minus Rp 26,93 dalam nota keuangan. Rinciannya, pinjaman dalam negeri neto sebesar Rp 482,4 triliun dan pinjaman luar negeri neto sebesar Rp 27,57 triliun.

Meski ada penyesuaian kurs dari yang ada pada nota keuangan, Suahasil mengatakan, kisaran defisit anggaran tidak berubah. Defisit anggaran tahun depan ditargetkan sebesar 1,84% dari PDB.

Sementara itu, untuk pembiayaan non utang, pemerintah menargetkan sebesar Rp 60,139 triliun tahun depan. Ini terdiri dari pembiayaan investasi Rp 72,83 triliun pada tahun depan, pemberian pinjaman sebesar Rp 2,3 triliun, dan pembiayaan lainnya sebesar 15 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi