Pembiayaan WOM Finance turun 18%



JAKARTA. Penjualan kendaraan bermotor yang lesu berimbas pada bisnis pembiayaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance). Hingga September 2016, total pembiayaan (new booking) WOM Finance menurun 18% jadi Rp 4 triliun.

Zacharia Susantadiredja, Direktur Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk mengatakan, sejak awal tahun pihaknya memang tak berharap bisa kencang menyalurkan kredit. "Selama sembilan bulan tahun ini, kami telah membiayai 324.000 unit sepeda motor. Dalam sebulan, rata-rata pembiayaan sepeda motor WOM 38.000-40.000 unit," terang dia kepada KONTAN, Kamis (20/10).

WOM Finance pun lebih selektif menyalurkan pembiayaan di tahun ini. Hal tersebut mengakibatkan pembiayaan WOM turun dibanding September tahun lalu. Meski sudah berhati-hati menyalurkan kredit, rasio kredit macet atau non performing financing (NPF) WOM masih membayangi.


WOM tak bersedia mengungkapkan rasio NPF. Tapi mereka memastikan rasio kredit macet WOM masih di bawah ketentuan OJK yakni 5%.

Pada tahun lalu, NPF WOM tercatat 3%, naik dibanding tahun 2014 sebesar 2,75%. Hingga tiga bulan pertama tahun ini, NPF WOM belum ada perbaikan yakni 3%. Ke depannya, WOM berharap dapat menurunkan angka NPF.

Tahun lalu WOM Finance membukukan total pembiayaan sebesar Rp 6,4 triliun. Di tahun ini, WOM hanya menargetkan total pembiayaan Rp 6 triliun. Perusahaan ini yakin penjualan kendaraan bermotor akan lebih baik di kuartal IV-2016 ini sehingga dapat menyumbang sentimen positif terhadap kinerja pembiayaan WOM Finance.

Cuma, WOM Finance tidak berharap muluk. Dus, WOM menargetkan pembiayaan setidaknya bisa mencapai 95% dari target tahun ini atau sekitar Rp 5,7 triliun. WOM akan fokus meningkatkan produk berkualitas baik dan menguntungkan.

Saat ini, portofolio pembiayaan WOM sekitar 70% berupa kredit motor baru. Sisanya pembiayaan motor bekas dan multiguna. Tahun lalu porsi pembiayaan multiguna 20%, dan tahun ini akan dikerek menjadi 30%.

Pembiayaan multiguna ini untuk menutupi penurunan pembiayaan motor baru. Hingga kuartal III 2016, porsi pembiayaan multiguna mencapai 33% .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie