KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara bertahap, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyeragamkan metode penghitungan indeks saham berdasarkan jumlah saham publik yang beredar alias free float. Harapannya, perdagangan saham dapat berjalan dengan lebih wajar dan efisien. Dari 38 indeks yang terdapat BEI, sudah ada sembilan indeks yang menggunakan metodologi free float, termasuk Indeks LQ45 dan IDX30. Sementara itu, indeks lainnya masih menggunakan metode rata-rata tertimbang atas kapitalisasi pasar alias market capitalization weighting. Metode lama ini memperhitungkan seluruh saham tercatat sebagai pembobotan. Baca Juga: Pembobotan free float bakal diterapkan pada seluruh indeks, MI lakukan rebalancing
Yang terdekat, Indeks SRI KEHATI, INVESTOR33, Bisnis-27, dan Pefindo i-Grade akan memulai penyesuaian tahap I pada 1 Juli mendatang. Lalu di bulan berikutnya, ada sembilan indeks yang akan mulai disesuaikan pembobotannya, termasuk indeks KOMPAS100. Lalu, penyesuaian pada IHSG akan dimulai pada 1 Oktober 2021. Di tahap pertama ini, ada 30% saham yang bobotnya mulai dihitung berdasarkan free float. Perubahan metode pembobotan ini juga akan mempengaruhi portofolio reksadana suatu indeks saham. Sehingga, manajer investasi harus melakukan penyesuaian. Contohnya, ada sejumlah reksadana yang menggunakan indeks SRI-KEHATI sebagai acuan. Di indeks SRI-KEHATI, ada beberapa emiten yang memiliki free float kecil. Berikut rinciannya:
Saham Indeks Sri Kehati dengan Free Float Paling Kecil | ||||
---|---|---|---|---|
Kode | Nama Emiten | Harga | Free Float (%) | Kapitalisasi Pasar |
PJAA | Pembangunan Jaya Ancol | 530 | 9,99 | Rp 848,00 miliar |
NISP | Bank OCBC Nisp | 810 | 14,92 | Rp 18,49 triliun |
UNVR | Unilever Indonesia | 5.775 | 15,01 | Rp 223,18 triliun |
SIDO | Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul | 775 | 18,2 | Rp 23,40 triliun |
Saham Kompas100 dengan Free float kecil | ||||
---|---|---|---|---|
Kode | Nama Emiten | Harga | Free Float (%) | Kapitalisasi Pasar |
KAEF | Kimia Farma | 2.600 | 9,98 | Rp 14,44 triliun |
HMSP | Hanjaya Mandala Sampoerna | 1.305 | 7,5 | Rp 151,80 triliun |
PSAB | J Resources Asia Pasific | 198 | 7,5 | Rp 5,27 triliun |
BDMN | Bank Danamon Indonesia | 2.380 | 7,53 | Rp 23,55 triliun |
TPIA | Chandra Asri Petrochemical | 7.775 | 7,73 | Rp 141,33 triliun |
BNGA | Bank CIMB Niaga | 985 | 7,73 | Rp 24,88 triliun |