Pembom Boston diduga terkait Imarat Kavkaz



BOSTON. Salah satu pembom Boston, Tamerlan Tsarnaev, telah berubah menjadi radikal di 3 sampai 4 tahun terakhir. Aparat keamanan Amerika Serikat (AS) menarik kesimpulan ini setelah melakukan analisis terhadap akun media sosial miliknya dan kesaksian keluarga. Aparat keamanan mash mencari bukti apakah Tsarnaev memiliki hubungan dengan kelompok teroris internasional.Agustus 2012, setelah kembali liburan panjang ke Rusia, Tsarnaev memposting video di Youtube. Dua video yang sudah dihapus, berhasil dipulihkan. Video tersebut ternyata berisi aktivitas anggota Imarat Kavkaz. Imarat Kavkaz, yang berarti Emirat Kaukasus adalah kelompok militan yang aktif di Kaukasus utara, yang meliputi Chechnya dan Dagestan.  Imarat Kavkaz lahir dari perjuangan Chechnya melawan Rusia di tahun 1990-an. Organisasi perlawanan itu berdiri tahun 2007 untuk menyatukan berbagai kelompok perjuang Chechnya. Pemimpinnya adalah Doku Umarov, veteran gerilyawan Chechnya yang bertanggungjawab terhadap pemboman bandara internasional Moskow. Kajian Center for Strategic and International Studies menyimpulkan, Imarat Kavkaz kemungkinan memiliki hubungan dengan Al Qaeda. Koordinator Unit Kontra-Terorisme Departemen Luar Negeri Daniel Benjamin mengungkapkan, Umarov merupakan ancaman bagi AS dan Rusia. Tetapi buat analis yang lain, kenyataan bahwa Tsarnaev sering memposting video aktivitas militan justru menghapus kemungkinan dia memiliki hubungan dengan kelompok teroris internasional. Sebab, umumnya Al Qaeda dan kelompok teroris lain menginstruksikan anggota kelompok mereka untuk "terbang di bawah radar" dengan menghindari segala sesuatu yang mengaitkan mereka dengan kelompoknya atau mengundang kecurigaan aparat keamanan. Ayah Tsarnaev menyatakan, putranya sejak dulu religius, dalam artian yang baik. Salah satu bibinya, Maret Tsarnaev, yang tinggal di Kanada, mengakui, keponakannya menjad religius dua tahun terakhir. "Tetapi saya tidak melihat dia menjadi radikal," katanya. Istri Karnaev, Katherine Russell, juga baru-baru ini saja mengenakan jilbab. Tetapi kerabat dan kawannya yang lain melihat sisi lain dari dirinya, yang menilai ia sebagai orang yang terasing di lingkungannya, yang tidak pernah Amerika sebagai rumahnya. "Dia pernah bilang, dia tidak memiliki teman orang Amerika. Dia gak nyambung dengan orang Amerika," ungkapnya. Tsarnaev, 26 tahun, tewas diberondong aparat keamanan. Ia bersama adiknya, Dzhokhar Tsarnaev, 19 tahun, menjadi tersangka pemboman Boston setelah aparat keamanan mmendapati mereka terekam kamera CCTV membawa ransel dan menaruh bom di lokasi ledakan. Akibat ledakan bom di lomba lari maraton tersebut, tiga orang tewas dan 170 lebih lainnya luka-luka.


Editor: Amal Ihsan