Pembuat Baterai Asal China Tianneng Group Akan Ekspansi ke Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembuat baterai asal China, Tianneng Group bakal berekspansi di Indonesia.

Perusahaan yang berkantor pusat di Huzhou, Zhejiang, ini berbisnis mencakup tiga sektor utama yaitu sistem baterai energi baru (new energy battery systems), resource recycling, dan modern service industry.

Vice President of Tianneng Group Jack Yang mengatakan, Tianneng Group merupakan satu-satunya perusahaan yang telah tercatat sahamnya di dua bursa yaitu Shanghai dan Hong Kong.


"Memiliki 17 basis produksi di 7 provinsi di Tiongkok, fasilitas R&D baterai dan tenaga terbarukan, dengan lebih dari 130 anak perusahaan dan hampir 30.000 karyawan," kata Jack dalam keterangan resmi, Senin (22/5).

Baca Juga: Proyek Pabrik Baterai EV Masih Bergulir, IBC: Kami Sedang Susun Feasibility Study

Jack menuturkan, Tianneng Group memiliki 5 recycling facility di Tiongkok dengan kapasitas recycle lithium battery mencapai 120.000 ton per tahun dan kapasitas recycle lead-acid battery mencapai 1 juta ton per tahun, setara dengan pengurangan 11,2 juta ton batubara tiap tahunnya.

Lebih lanjut, Jack bilang bahwa Tianneng Group juga memiliki rencana untuk membangun battery recycle facility di Indonesia.

Rencana ini sebagai peluang berkesinambungan dalam pengembangan sumber daya baterai yang masuk energi hijau dan berkelanjutan, pembangunan ekonomi dan sosial regional, dan juga akan mendorong pertukaran ekonomi dan sosial antara Tiongkok dan Indonesia.

Jack menerangkan, jaringan penjualan Tianneng Group mencakup seluruh dunia dan memiliki sistem manajemen dealer yang lengkap.

Sekadar informasi, Tianneng Group memiliki lima wilayah perdagangan internasional utama yaitu Asia-Pasifik, Timur Tengah dan Afrika, Amerika, Eropa, dan India, kini telah menjual produknya hingga lebih dari 100 negara.

Tianneng memiliki 400.000 store dan lebih dari 4 juta pengguna di seluruh dunia. Selain itu, Tianneng Group juga telah mendirikan pusat integrasi sumber daya secara global untuk mengintegrasikan konten ekologis dari rantai industri hulu dan hilir. Tianneng Group juga optimis mampu melakukan penetrasi di market Indonesia.

"Ekspansi Tianneng Group di Indonesia tentunya tidak hanya sebatas sebagai produsen baterai saja, namun kami akan membuka peluang kerjasama dengan industri lokal Indonesia dalam hal memperkuat jaringan distribusi untuk produk baterai SLA, lithium-ion dan sodium-ion," ujar dia.

Asal tahu saja, Tianneng terdaftar di bursa A+H Shares. Saat ini, total asetnya melebihi 40 miliar yuan. Pada tahun 2022, pendapatan operasionalnya adalah 201,9 miliar yuan.

Pada 2022, Tianneng menduduki peringkat ke-149 di antara 500 perusahaan teratas Tiongkok, ke-40 di antara 500 perusahaan swasta teratas Tiongkok, dan ke-65 di antara 500 perusahaan manufaktur teratas Tiongkok.

Baca Juga: Targetkan Produksi 2 Juta Kendaraan Listrik di 2026, Ford Gandeng Pemasok Lithium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat