KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut rencana pembukaan fast track (jalur cepat) bagi jemaah embarkasi Solo (SOC) dan Surabaya (SUB) pada musim haji 1445 H / 2024 M telah menemui titik terang. Kabar ini disampaikan Menag usai bertemu dengan Direktur Jenderal Bidang Paspor Kementerian Imigrasi Saudi Sulaiman bin Abdul Aziz di Jeddah, Arab Saudi. "Saya baru bertemu dengan pihak imigrasi Saudi dan mereka secara prinsip telah menyetujui untuk membuka layanan
fast track bagi jemaah Embarkasi Solo dan Surabaya," ujar Menag di Jeddah, Selasa (9/1/2023).
"Satu langkah lagi persetujuan untuk
fast track akan diberikan setelah pihak Saudi melakukan survei lapangan di Solo dan Surabaya," sambungnya.
Baca Juga: Daftar Nama Jemaah Haji 2024 Sudah Dirilis, Cek Pusaka SuperApps Kemenag Gus Men, begitu ia biasa disapa, menilai fast track ini menjadi salah satu layanan penting bagi jemaah. Layanan
fast track akan memudahkan jemaah haji dalam proses pengecekan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor. Sebab, prosesnya sudah dilaksanakan di bandara asal. "
Fast track ini penting supaya nanti jemaah haji kita datang ke sini (Arab Saudi) sudah tidak melalui proses imigrasi. Ini akan sangat membantu jemaah haji kita. Mengurangi kelelahan setelah melakukan perjalanan panjang dari Tanah Air," jelas Gus Men. Arab Saudi berharap layanan ini dapat mempercepat proses kedatangan jemaah haji asal Indonesia di bandara tujuan. Layanan ini berkaitan dengan proses
free clearance dokumen-dokumen keimigrasian non bea cukai. Tahapan imigrasi yang sudah dilakukan di Indonesia membuat jemaah tidak perlu antre lagi di imigrasi bandara tujuan.
Fast Track hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit sampai satu jam, dibandingkan layanan biasa yang membutuhkan waktu sekitar satu sampai tiga jam.
Baca Juga: Keppres Biaya Haji Terbit, Catat Besaran dan Tahapan Pelunasannya Juru bicara Kemenag Anna Hasbie yang turut hadir mendampingi Menag menjelaskan, pada penyelenggaraan haji sebelumnya, layanan
fast track telah dilakukan pada Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) dan Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS). Tahun ini, Indonesia memperoleh kuota sebesar 241 ribu orang. Berdasarkan data Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu (SISKOHAT), jumlah jemaah asal Embarkasi JKG dan JKS yang akan menggunakan
fast track berjumlah 53.353 jemaah. Sementara untuk Embarkasi SOC dan SUB, masing-masing akan melayani
fast track bagi 35.886 dan 39.226 jemaah. "Maka, kalau tahun ini layanan
fast track dilaksanakan pada Embarkasi Solo dan Surabaya, ada 128.465 atau lebih dari 50% jemaah yang akan menikmati layanan ini," terang Anna. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .