KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bekerjasama dengan PT Bimasakti Multi Sinergi (Fastpay) agar memudahkan masyarakat membuka rekening BSI secara online melalui aplikasi Fastpay.
SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih mengatakan kolaborasi dengan Fastpay pun bertujuan meningkatkan inklusi dan literasi perbankan syariah di Tanah Air. Kerja sama tersebut juga merupakan komitmen BSI dalam memberikan layanan keuangan yang inklusif agar bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. “Ini juga bagian dari transformasi digital kami untuk menyinergikan dan mengoptimalkan potensi dan sumber daya kedua belah pihak dalam pengembangan layanan dan terus mendukung perluasan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia,” kata Saut dalam keterangan resminya, Jumat (14/10).
Baca Juga: BSI Menggandeng Adhi Commuter Tingkatkan Layanan Perbankan Sebelumnya, BSI juga bekerja sama dengan LinkAJa untuk pembukaan rekening online dan layanan tarik tunai saldo LinkAja Syariah di ATM BSI. Menurut Saut, berbagai kerja sama tersebut ditempuh untuk mengoptimalkan potensi pengembangan bisnis perbankan syariah di Indonesia yang masih sangat besar dan belum tergarap dengan maksimal. Melalui kemudahan akses perbankan syariah, masyarakat memiliki kesempatan untuk memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan BSI secara lebih optimal. “Termasuk dalam merencanakan keuangannya seperti untuk menabung, mendukung kegiatan usaha, berinvestasi dan melakukan proteksi asset,” ujarnya menjelaskan. Seperti diketahui, PT Bimasakti Multi Sinergi merupakan perusahaan Fintech Payment, khususnya dalam industri Electronic Payment. Perusahaan tersebut memberikan layanan utama di antaranya Network Agent Provider, Biller Aggregator, Payment Aggregator, dan lain-lain. Fastpay adalah salah satu bisnis keagenan keuangan digital dan sistem pembayaran lengkap di Indonesia dengan jumlah agen mencapai 380.267 di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut mencakup provinsi Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua. Untung penguatan IT, BSI terus meningkatkan anggaran. Perseroan memiliki rasio anggaran IT dibandingkan dengan pendapatan yaitu sekitar 1,4%. Sedangkan rasio anggaran IT dibandingkan dengan total biaya mencapai 29,13%. Adapun anggaran IT dibandingkan dengan total laba mencapai 7,58%. Singkatnya, dengan total pendapatan Rp16 triliun dan capex/opex sekitar Rp700-an miliar, dan total laba Rp3 triliun, biaya IT di BSI sebesar Rp229 miliar. Sementara itu dari sisi strategi bisnis pada 2022, BSI membaginya dalam empat kategori utama, dengan salah satu strategi yang dicanangkan berupa inisiatif digital. Adapun tiga strategi lainnya seperti distribusi dan efisiensi, profitabilitas, dan ekosistem Islam.
Baca Juga: Meningkat di Seluruh Produk, Pembiayaan Konsumer BSI Naik 25% per September Dari sisi inisiatif digital, BSI sedang menyiapkan Super Apps. BSI juga akan mengkonversi beberapa cabang yang ada (existing) menjadi digital box atau bionic banking. Selain itu BSI juga terus meningkatkan kapabilitas pada layanan non-banking. Jadi, BSI akan menambahkan produk investasi dan asuransi di Super Apps yang dimiliki bank syariah terbesar di Indonesia tersebut ke depan. BSI sangat fokus untuk mengembangkan transformasi digital salah satunya adalah dengan melakukan re-organisasi pada struktur organisasi. Di mana sekarang untuk IT didukung pula dengan Digital Banking. Selain itu, untuk mendukung pengembangan platform digital banking yang lebih agile, BSI juga mengembangkan apa yang disebut sebagai Agile Squad. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .