JAKARTA. Kebutuhan konsumsi beras setiap tahun terus melonjak. Hanya saja, ini tidak diimbangi dengan pertumbuhan produksi beras dalam negeri. Tak pelak, membuka keran impor beras pun menjadi jalan pintas untuk menambal kekurangan stok beras nasional. Minimnya produksi beras nasional lantaran lahan pertanian kita makin menyempit. Ironisnya, upaya mencetak sawah baru untuk mengejar target swasembada beras tahun 2014 juga tersendat-sendat. Hingga saat ini, pemerintah baru mampu mencetak 10% lahan pertanian baru dari target sebesar 100.000 hektare pada tahun 2012. Artinya, sawah baru yang tercetak cuma seluas 10.000 hektare. Rusman Heriawan, Wakil Menteri Pertanian mengakui pembukaan lahan baru bukan perkara gampang. Secara teknis, pengadaan lahan sawah baru itu memang tidak sulit. "Hanya saja, masalahnya dari aspek legalitas atau hukum," katanya, Selasa (24/7).
Pembukaan sawah baru tersendat
JAKARTA. Kebutuhan konsumsi beras setiap tahun terus melonjak. Hanya saja, ini tidak diimbangi dengan pertumbuhan produksi beras dalam negeri. Tak pelak, membuka keran impor beras pun menjadi jalan pintas untuk menambal kekurangan stok beras nasional. Minimnya produksi beras nasional lantaran lahan pertanian kita makin menyempit. Ironisnya, upaya mencetak sawah baru untuk mengejar target swasembada beras tahun 2014 juga tersendat-sendat. Hingga saat ini, pemerintah baru mampu mencetak 10% lahan pertanian baru dari target sebesar 100.000 hektare pada tahun 2012. Artinya, sawah baru yang tercetak cuma seluas 10.000 hektare. Rusman Heriawan, Wakil Menteri Pertanian mengakui pembukaan lahan baru bukan perkara gampang. Secara teknis, pengadaan lahan sawah baru itu memang tidak sulit. "Hanya saja, masalahnya dari aspek legalitas atau hukum," katanya, Selasa (24/7).