Pembunuh tank milik AS terbang di Semenanjung Korea, ada apa?



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pasukan Amerika Serikat Korea Selatan (USFK) menerbangkan dua pesawat di dekat Seoul, menurut pelacak penerbangan. Tampaknya, untuk memantau Korea Utara.

Pesawat pengintai U-2S Dragon Lady dan jet tempur A-10 Thunderbolt II terlihat di langit dekat Kota Hwaseong dan Seongnam, Selatan Seoul, pada Senin (31/8), kicau No Callsign, pelacak penerbangan, Selasa (1/9), seperti dikutip Yonhap.

Mereka (pesawat pengintai U-2S Dragon Lady dan jet tempur A-10 Thunderbolt II) tampaknya telah melakukan misi rutin, termasuk memantau Korea Utara, sumber militer Korea Selatan mengatakan kepada Yonhap.


Pesawat pengintai U-2S diketahui telah melakukan misi pengawasan di daerah sekitar perbatasan antar-Korea yang dijaga ketat untuk memantau aktivitas militer garis depan Korea Utara.

Baca Juga: AS dan Korea Selatan tangguhkan latihan militer tembak langsung, ini penyebabnya

Dijuluki "pembunuh tank," jet tempur A-10 Thunderbolt II telah menjadi salah satu aset udara utama bagi militer AS di Korea Selatan dalam mencegah potensi provokasi oleh negara komunis tersebut.

A-10 Thunderbolt II dipersenjatai dengan meriam rotary berat GAU-8 Avenger sebagai senjata utamanya. Senjata ini menjadi meriam rotary terberat yang pernah dipasangkan pada pesawat tempur.

Jet tempur ini berlapis baja sehingga lebih tahan tembakan lawan dibanding pesawat-pesawat tempur lainnya. A-10 Thunderbolt II dirancang untuk menyerang sasaran tanah, termasuk tank dan kendaraan lapis baja lainnya. 

Selain itu, A-10 Thunderbolt II dirancang untuk kebutuhan Angkatan Udara AS buat perlindungan dan dukungan udara bagi pasukan di darat dari tank atau kendaraan tempur lapis baja musuh. 

Baca Juga: Korea Utara berhasil tembakkan rudal balistik dari kapal selam, Korea Selatan siaga

Korea Utara belum menunjukkan tindakan militer besar dalam beberapa pekan terakhir, karena telah berjuang dengan berbagai tantangan internal, seperti pandemi Covid-19 dan kerusakan akibat hujan deras baru-baru ini. 

Editor: S.S. Kurniawan