JAKARTA. Pemerintah Provinsi Maluku siap menyetorkan dana investasi yang diperlukan guna mendukung proyek Lapangan Abadi, Blok Masela, di Laut Arafuru, Maluku. Adapun total dana yang harus disiapkan Pemprov Maluku sebesar US$ 1,4 miliar atau 10% dari total investasi Blok Masela yang mencapai US$ 14 miliar yang dikucurkan Inpex Masela Ltd. Gubernur Maluku Said Assegaf memastikan, pemerintah daerah Maluku optimistis dana yang dibutuhkan untuk mengelola 10% participating interest alias hak partisipasi di Blok Masela itu akan tersedia. Pemprov Maluku berencana melakukan pembicaraan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengenai dana tersebut jika nantinya pemerintah pusat memberikan 10 % participating interest di blok tersebut. Meski demikian, ia mengakui Pemda Maluku tidak memiliki dana yang sebesar US$ 1,4 miliar. Untuk itu, pihaknya akan menggandeng investor swasta baik dalam negeri maupun luar negeri. Realitasnya kini, ia mengklaim, banyak investor yang ingin menanamkan dananya di blok Masela. "Bahkan bukan hanya 10%, kalau dikasih 100% juga mereka mau investasi," ungkap Assegaf kepada KONTAN, Minggu (16/11).
Pemda Maluku siap setor US$ 1,4 miliar di Masela
JAKARTA. Pemerintah Provinsi Maluku siap menyetorkan dana investasi yang diperlukan guna mendukung proyek Lapangan Abadi, Blok Masela, di Laut Arafuru, Maluku. Adapun total dana yang harus disiapkan Pemprov Maluku sebesar US$ 1,4 miliar atau 10% dari total investasi Blok Masela yang mencapai US$ 14 miliar yang dikucurkan Inpex Masela Ltd. Gubernur Maluku Said Assegaf memastikan, pemerintah daerah Maluku optimistis dana yang dibutuhkan untuk mengelola 10% participating interest alias hak partisipasi di Blok Masela itu akan tersedia. Pemprov Maluku berencana melakukan pembicaraan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengenai dana tersebut jika nantinya pemerintah pusat memberikan 10 % participating interest di blok tersebut. Meski demikian, ia mengakui Pemda Maluku tidak memiliki dana yang sebesar US$ 1,4 miliar. Untuk itu, pihaknya akan menggandeng investor swasta baik dalam negeri maupun luar negeri. Realitasnya kini, ia mengklaim, banyak investor yang ingin menanamkan dananya di blok Masela. "Bahkan bukan hanya 10%, kalau dikasih 100% juga mereka mau investasi," ungkap Assegaf kepada KONTAN, Minggu (16/11).