KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Dalam rangka mengembangkan energi terbarukan, sesuai Instruksi Presiden (Inpres), Pemerintah kota Tangerang dan Tangerang Selatan berupaya mempercepat pembangunan unit Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) pada 2020. Kajian pembangunan PLTsa tersebut saat ini telah memasuki tahap pembahasan biaya tipping fee atau biaya unit pemusnahan sampah yang dibayarkan pada investor. Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, untuk saat ini, pihaknya dengan Kementerian Koordinator Maritim tengah fokus pada upaya membuat skema lelang pemusnahan sampah di area seluas 30 hektar yang tersedia di area Tangerang. "Feasibility study tahun ini, mudah-mudahan tahun depan sudah bisa lelang," katanya, Selasa (8/1). Unit pemusnahan sampah ini akan memiliki kapasitas pengolahan sebanyak 3.000 ton per hari. Pihaknya tengah membahas nilai tipping fee atau biaya yang diberikan kepada investor pengolah sampah. "Yang penting ada nilai rill untuk return of investmentnya," kata dia. Sedangkan untuk unit pengolahan menjadi energi listrik, menurutnya masih dalam pembahasan lebih lanjut.
Pemda Tangerang kembangkan pembangkit listrik tenaga sampah mulai 2020
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Dalam rangka mengembangkan energi terbarukan, sesuai Instruksi Presiden (Inpres), Pemerintah kota Tangerang dan Tangerang Selatan berupaya mempercepat pembangunan unit Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) pada 2020. Kajian pembangunan PLTsa tersebut saat ini telah memasuki tahap pembahasan biaya tipping fee atau biaya unit pemusnahan sampah yang dibayarkan pada investor. Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, untuk saat ini, pihaknya dengan Kementerian Koordinator Maritim tengah fokus pada upaya membuat skema lelang pemusnahan sampah di area seluas 30 hektar yang tersedia di area Tangerang. "Feasibility study tahun ini, mudah-mudahan tahun depan sudah bisa lelang," katanya, Selasa (8/1). Unit pemusnahan sampah ini akan memiliki kapasitas pengolahan sebanyak 3.000 ton per hari. Pihaknya tengah membahas nilai tipping fee atau biaya yang diberikan kepada investor pengolah sampah. "Yang penting ada nilai rill untuk return of investmentnya," kata dia. Sedangkan untuk unit pengolahan menjadi energi listrik, menurutnya masih dalam pembahasan lebih lanjut.