Pemegang Obligasi WSBP Tolak Permintaan Restrukturisasi Ulang Bank DKI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (Rupo) untuk 4 seri obligasi, yaitu Obligasi Waskita Beton Precast I Tahun 2022, Obligasi Waskita Beton Precast II Tahun 2022, ObligasiBerkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap I Tahun 2019, dan Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II Tahun 2019.

Adapun adgendanya adalah meminta persetujuan perubahan golongan Bank DKI sebagai kreditur finansial lain menjadi kreditur finansial berdasarkan perjanjian perdamaian WSBP.

Dalam pemungutan suara dalam Rupo, para pemegang obligasi menyatakan tidak menyetujui usulan perubahan golongan Bank DKI sebagai kreditur finansial lain (dengan skema penyelesaian kewajiban sesuai Golongan Tranche B dan Tranche C Perjanjian Perdamaian WSBP) menjadi kreditur finansial (dengan skema penyelesaian kewajiban sesuai Golongan Tranche A Perjanjian Perdamaian WSBP). 


Dengan kata lain, pemegang obligasi WSBP menolak permintaan restrukturisasi ulang Bank DKI. Proses tersebut telah sesuai dengan nota kesepahaman perjanjian perdamaian antara WSBP dengan Bank DKI yang disampaikan dalam keterbukaan informasi asar modal. 

WSBP dan Bank DKI sepakat bahwa amandemen ketentuan perjanjian perdamaian tersebut akan tunduk pada ketentuan amandemen perjanjian perdamaian yang diatur dalam Pasal 5.1 yang berbunyi bahwa perjanjian perdamaian hanya dapat diubah atau diamandemen berdasarkan usulan atau permintaan dari perseroan dan dengan catatan disetujui oleh 50% dari total nilai tagihan Kreditur yang mengajukan tagihan dalam proses PKPU.

Jika ketentuan amandemen tersebut terpenuhi, skema penyelesaian total utang WSBP kepada Bank DKI yang semula dilaksanakan melalui konversi utang menjadi obligasi wajib  konversi (OWK) dan konversi OWK menjadi ekuitas ditahun ke-10 akan diamandemen. Total utang WSBP kepada Bank DKI akan diselesaikan perseroan melalui golongan Tranche A Perjanjian Perdamaian dengan skema long term loan.

Rupo yang digelar pada 31 Mei 2023 tersebut, dihadiri oleh manajemen WSBP yaitu FX Purbayu Ratsunu (President Director) dan Asep Mudzakir (Director of Finance & Risk Management). RUPO juga dihadiri oleh PT Bank Mega selaku Waliamanat, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Shinta Melzatia, Trustee and Agency Services Head PT Bank Mega. 

Fandy Dewanto, Vice President Corporate Secretary WSBP, mengucapkan terima kasih atas partisipasi para pemegang obligasi dalam Rupo WSBP. "Manajemen WSBP berkomitmen untuk melaksanakan penyelesaian kewajiban kepada kreditur sesuai dengan perjanjian perdamaian dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (1/6).

Pasca Rupo, WSBP telah mengagendakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dalam rangka permohonan persetujuan untuk pelaksanaan aksi korporasi implementasi perjanjian perdamaian. RUPSLB akan dilangsungkan pada tanggal 9 Juni 2023 mendatang.

"Dalam melaksanakan seluruh proses implementasi Perjanjian Perdamaian dan keputusan Rupo, WSBP senantiasa berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik," tutup Fandy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk