KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemegang polis JS Plan PT Asuransi Jiwasraya mengaku sakit hati dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sakit hati mereka terpacu pernyataan Menteri Keuangan akhir pekan lalu.. Pekan lalu, Menkeu Sri Mulyani menegaskan tak mau asal-asalan menyuntik dana untuk mengatasi persoalan kasus gagal bayar kewajiban polis perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia itu: Jiwasraya. Ani panggilan karib Menkeu beralasan ia tak ingin masyarakat beranggapan jika negara dengan mudah mengatasi permasalahan perusahaan pelat merah dengan menggunakan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.
"Kalau tidak, nanti orang akan gampang, oh ini miliknya pemerintah, lalu dirusak-rusak saja. Nanti kemudian kalian akan bilang oh kepercayaan kepada pemerintah rusak, maka menteri keuangan akan bail in memberikan dana," kata Ani, Jumat (7/2). Ani memilih untuk menunggu proses hukum lebih dulu. Peryataan ini pula yang memantik sebal dari para pemegang polis JS Plan Jiwasraya yang sudah jatuh tempo. Salah satu pemegang polis Jiwasraya, Machril mengatakan, nasabah pemegang polis asuransi Jiwasraya memiliki keterkaitan dengan kasus hukum. "Satu orang pun nasabah tak terlibat dengan kasus hukum Jiwasraya. Jadi jangan dikaitkan dengan kasus hukum. Itu menyakitkan kami . Terus terang penjelasan Bu Sri Mulyani itu kami tidak suka," katanya, Rabu (12/2). Pemegang polis menaruh dana di Jiwasraya, mereka tak terkait dengan kong kalikong yang dilakukan atas pengelolaan dana di Jiwasraya. Jika kemudian polis tersebut jatuh tempo, mestinya asuransi milik negara wajib membayarnya.