Pemegang saham berdamai, Pefindo kerek peringkat KB Bukopin (BBKP) jadi idAAA stabil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menjadi idAAA dari idAA. Pefindo juga mengerek peringkat Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank KB Bukopin Tahun 2015 menjadi idAA” dari idA+. 

“Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah Stabil. Kenaikan peringkat ini mencerminkan pandangan Pefindo akan tingkat dukungan dari Kookmin Bank yang semakin kuat kepada KB Bukopin, terutama dengan berakhirnya proses hukum terkait kepastian penetapan KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali,” ujar Pefindo dalam pernyataan resmi pada Kamis (10/6). 

Lanjut Pefindo, kondisi ini akan semakin memperkuat integrasi yang kuat antara KB Bukopin dan KB Kookmin Bank setelah penggabungan nama dan logo KB. Selain itu, kepastian sebagai pemegang saham pengendali akan membuat KB Kookmin Bank dapat memberikan dukungan signifikan kepada KB Bukopin, terutama dalam hal likuiditas dan permodalan. 

Baca Juga: Ini empat metode kolaborasi yang bisa dilakukan bank dan fintech

Beberapa rencana penyesuaian, seperti dalam aspek infrastruktur IT dan praktek underwriting, saat ini terus berjalan untuk mengintegrasikan bisnis KB Bukopin dengan KB Kookmin Bank secara lebih baik.

“Peringkat dapat diturunkan apabila kami melihat tingkat dukungan atau kepemilikan Kookmin Bank menurun signifikan. Obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh PEFINDO. Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya, adalah superior,” tambah Pefindo. 

Pefindo menjelaskan Efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan. Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia, adalah sangat kuat. 

Peringkat Perusahaan tersebut mencerminkan dukungan sangat kuat dari KB Kookmin Bank, posisi Bank yang kuat di industri perbankan, dan permodalan yang memadai. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset yang berada di bawah rata-rata dan profitabilitas yang lemah.

“Kami berpandangan bahwa pandemi COVID-19 telah meningkatkan profil risiko industri perbankan secara keseluruhan dengan menyebabkan penurunan bisnis yang substansial di hampir semua sektor, yang mengakibatkan permintaan pinjaman dan layanan perbankan lainnya lebih rendah. Selain itu, perlambatan bisnis akan melemahkan kemampuan pembayaran debitur, dan penurunan kualitas aset selanjutnya akan memberikan tekanan tambahan pada indikator profitabilitas dan likuiditas bank,” jelas Pefindo. 

Baca Juga: Simak strategi Bank OCBC NISP dalam meningkatkan penyaluran kredit UMKM

Pefindo melihat Covid-19 memberikan dampak yang moderat pada profil kredit KB Bukopin secara keseluruhan. Potensi tunggakan baru di atas non performing loan (NPL) lama dapat memberikan tekanan tambahan pada kualitas aset Bank secara keseluruhan dengan rasio NPL yang sudah lebih lemah dari rata-rata industri perbankan dalam beberapa tahun terakhir.

Saat ini, KB Bukopin merupakan bank umum skala menengah di Indonesia yang fokus pada bisnis retail, yang terdiri dari segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UKM), dan konsumer.

Pada akhir Maret 2021, pemegang saham pengendali Bank adalah Kookmin Bank Co., Ltd dengan kepemilikan sebesar 67,00%, PT Bosowa Corporindo sebesar 10,04%, Negara Republik Indonesia sebanyak 3,18%, dan publik sebanyak 19,78%.

Selanjutnya: Bank Mandiri layani pembayaran fidusia online via Mandiri Microsite

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi