Pemeriksaan kesehatan Trump diumumkan, apa kata dokter Gedung Putih?



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Hasil pemeriksaan kesehatan Presiden AS Donald Trump diumumkan pada Selasa (16/1). Menurut tim dokter Gedung Putih, hasil pemeriksaan kognitif tidak menunjukkan tanda abnormal dan kesehatan presiden sangat baik.

"Saya tidak memiliki kekhawatiran tentang kemampuan kognitif atau fungsi neurologisnya," kata Ronny Jackson pada hari Selasa.

Pekan lalu, Trump, 71 tahun, menjalani pemeriksaan kesehatan selama tiga jam dalam pemeriksaan kesehatan pertamanya sejak menjadi presiden AS.


Hal ini terjadi setelah dirilisnya sebuah buku kontroversial yang memicu spekulasi tentang kesehatan mental presiden.

Berbicara kepada wartawan dalam sebuah briefing Gedung Putih pada hari Selasa, Dr Jackson mengatakan bahwa kesehatan presiden secara keseluruhan "sangat baik".

"Semua data menunjukkan presiden sangat sehat dan akan tetap demikian selama masa kepresidenannya. Jantungnya sehat untuk jangka panjang, karena berasal dari pantangan merokok dari tembakau dan alkohol," tambahnya.

Ketika ditanya oleh seorang reporter bagaimana seorang pria yang mengkonsumsi ayam goreng dan Diet Coke dan tidak berolahraga bisa dalam kondisi baik, Dr Jackson menjawab: "Ini disebut genetika ... Dia memiliki gen yang luar biasa."

Namun, Dr Jackson menambahkan bahwa kesehatan Trump akan lebih prima jika dia melakukan diet rendah lemak dan lebih banyak berolahraga.

Pada Jumat pekan lalu, presiden diperiksa oleh dokter militer di Pusat Kesehatan Walter Reed di Bethesda, Maryland, dalam sebuah pemeriksaan yang di.

Di antaranya adalah Dr Jackson, yang gelar resminya adalah dokter presiden.

Laksamana belakang di Angkatan Laut Amerika Serikat, dia juga merawat pendahulunya, Trump, Barack Obama.

Untuk memeriksa adanya kemungkinan disfungsi kognitif, Departemen Urusan Veteran AS menggunakan tes neuropsikologis Penilaian Kognitif Kanada (MoCA).

Pengujian MoCA lebih fokus pada perhatian dan konsentrasi individu, memori, bahasa, pemikiran konseptual, perhitungan, dan orientasi - di antara fungsi lainnya.

Menurut Michael Wolff, penulis buku Fire and Fury: Inside the Trump White House, semua pembantu presiden di Gedung Putih menganggapnya sebagai "anak" yang membutuhkan "kepuasan langsung".

Trump menanggapinya dengan mengatakan bahwa buku Wolff "penuh kebohongan". Sementara, Sekretaris Negara Rex Tillerson menolak saran bahwa kesehatan mental presiden "sakit".

Pada Desember 2015, dokter pribadi Trump sendiri, Harold Bornstein, menyatakan dalam sebuah penilaian pra-pemilihan bahwa kliennya akan menjadi "individu paling sehat yang pernah terpilih sebagai presiden".

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie