Pemeriksaan KPPU belum tuntas, BRI dan Agro tetap gelar RUPSLB



JAKARTA. Keinginan Bank Rakyat Indonesia (BRI) memproses izin akuisisi Bank Agroniaga ke Bank Indonesia (BI) awal Desember mendatang, tampaknya sulit terwujud. Soalnya, mendekati akhir November, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) belum juga merampungkan pemeriksaan awal. Pemeriksaan ini berkaitan dengan terjadinya monopoli akibat akuisisi tersebut. Hasil pemeriksaan ini penting karena dapat mempengaruhi rangkaian proses selanjutnya.

Menurut rencana, BRI mendapatkan hasil pemeriksaan awal itu pada pertengahan November lalu. Alasannya, bank pelat merah ini memasukkan permohonan ke KPPU pada 13 Oktober 2010. Mengacu pada aturan KPPU, proses pengkajian sudah selesai selambat-lambatnya 30 hari sejak mengajukan permohonan.

Tresna P Soemardy, Ketua KPPU menjelaskan, pemeriksaan akuisisi BRI atas Bank Agroniaga tidak bisa selesai tepat waktu karena beberapa dokumen tidak lengkap. "Mereka baru melengkapinya awal November," kata Tresna, tanpa menyebut dokumen akuisisi yang terlambat diserahkan itu.


Maka, wasit persaingan usaha itu mencatat penerimaan berkas pada awal November, bukan 13 Oktober. "Kami baru bisa merilis hasilnya paling cepat awal Desember mendatang," katanya.

Karena masih berlangsung, Tresna tidak bersedia menjelaskan materi pemeriksaan ataupun potensi adanya praktik monopoli. Menurut aturan, apabila masih ada masalah yang perlu diverifikasi atau pengkajian lebih lanjut, KPPU akan menggelar penilaian secara menyeluruh.

Sejauh ini, manajemen BRI tetap yakin langkah akuisisi atas Bank Agro tidak akan terjegal aturan persaingan usaha. Jadi, proses di KPPU akan lancar alias tidak perlu pemeriksaan lanjutan. Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali, mengatakan, aset Bank Agro kecil, tak sampai 1% dari aset BRI. Jadi, akuisisi tersebut tidak meningkatkan penguasaan pasar BRI secara signifikan.

Makanya, Bank Agro dan BRI tetap menggelar RUPSLB hari ini (24/10) dengan agenda meminta persetujuan pemegang saham. Selain persetujuan akuisisi, RUPS BRI juga akan membahas stock split atau pemecahan nilai saham. Rencananya, BRI dan Bank Agro akan menandatangani akta akuisisi pada 30 Desember mendatang.

Sementara Bank Indonesia (BI) mengagendakan memproses izin akuisisi BRI atas Bank Agro pada awal Desember, dengan asumsi proses pemeriksaan di KPPU selesai sekitar akhir November. Menurut Joni Swastanto, Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan BI, pihaknya akan mengajukan izin kepada Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan setelah menggelar RUPS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa