JAKARTA. Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) ingin melakukan pemeringkatan atas emisi obligasi dengan nilai emisi sekitar Rp 72 triliun. Namun menjelang akhir tahun ini baru terealisasi 70%, atau setara Rp 56 triliun. Vonny Widjaja, Direktur Pefindo bilang, semester I tahun ini pihaknya ramai melakukan pemeringkatan emisi obligasi baik itu obligasi baru atau pun berkelanjutan. "Tapi, mulai semester II jumlahnya menurun drastis," imbuhnya, (16/12). Ada beberapa pemicu yang membuat target Pefindo itu sepenuhnya terealisasi. Pertama, soal kenaikan BI rate yang membuat emiten menunda penerbitan emisinya demi menghindari bengkaknya beban bunga.
Pemeringkatan obligasi Pefindo tak capai target
JAKARTA. Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) ingin melakukan pemeringkatan atas emisi obligasi dengan nilai emisi sekitar Rp 72 triliun. Namun menjelang akhir tahun ini baru terealisasi 70%, atau setara Rp 56 triliun. Vonny Widjaja, Direktur Pefindo bilang, semester I tahun ini pihaknya ramai melakukan pemeringkatan emisi obligasi baik itu obligasi baru atau pun berkelanjutan. "Tapi, mulai semester II jumlahnya menurun drastis," imbuhnya, (16/12). Ada beberapa pemicu yang membuat target Pefindo itu sepenuhnya terealisasi. Pertama, soal kenaikan BI rate yang membuat emiten menunda penerbitan emisinya demi menghindari bengkaknya beban bunga.