JAKARTA. Pemerintah yakin, kenaikan harga BBM bersubsidi tidak akan menimbulkan inflasi yang lebih tinggi dari target pemerintah yang dibuat dalam Anggaran Pendapatan dan belanja Negara perubahan (APBN-P) tahun 2013. Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar mengatakan sektor trasnportasi memang berpotensi untuk menyumbang inflasi tinggi. Bahkan bila tidak dikendalikan, tingkat inflasi bisa diatas 7,2%. Namun meski begitu, tingkat inflasi di sektor transportasi bisa dikendalikan. Sebab, industri transportasi banyak menggunakan BBM jenis solar. Dimana kenaikan harga BBM jenis solar tidak setinggi kenaikan harga BBM jenis premium. Seperti diketahui, Pemerintah berniat menaikan harga solar sebesar Rp 1.000 per liter, sedangkan harga premium naik sebesar Rp 2.000 per liter. “Oleh karenanya, dampaknya terhadap kenaikan biaya produksi mereka relatif lebih rendah ,” ujar Mahendra, Selasa (28/5).
Pemerinta yakin bisa jaga inflasi terkendali
JAKARTA. Pemerintah yakin, kenaikan harga BBM bersubsidi tidak akan menimbulkan inflasi yang lebih tinggi dari target pemerintah yang dibuat dalam Anggaran Pendapatan dan belanja Negara perubahan (APBN-P) tahun 2013. Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar mengatakan sektor trasnportasi memang berpotensi untuk menyumbang inflasi tinggi. Bahkan bila tidak dikendalikan, tingkat inflasi bisa diatas 7,2%. Namun meski begitu, tingkat inflasi di sektor transportasi bisa dikendalikan. Sebab, industri transportasi banyak menggunakan BBM jenis solar. Dimana kenaikan harga BBM jenis solar tidak setinggi kenaikan harga BBM jenis premium. Seperti diketahui, Pemerintah berniat menaikan harga solar sebesar Rp 1.000 per liter, sedangkan harga premium naik sebesar Rp 2.000 per liter. “Oleh karenanya, dampaknya terhadap kenaikan biaya produksi mereka relatif lebih rendah ,” ujar Mahendra, Selasa (28/5).