KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan memberikan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru di awal 2022 mendatang atau
Front-Loading. Program yang akan digulirkan pada awal tahun depan merupakan lanjutan dari program pada 2021. “Pak Presiden telah menyetujui ada beberapa program baru yang akan di-
front-loading di tahun 2022,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ailrangga Hartarto dalam dalam agenda Refleksi Pencapaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022, Kamis (30/12). Terdapat empat program baru PEN di 2022 yang akan menerapkan
front-loading di awal tahun depan.
Pertama, subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 3% pada Januari-Juni 2022. Airlangga bilang, tingginya permintaan KUR di 2021 yakni Rp 23,2 triliun per bulan, perlu dipertahankan untuk mendorong pemulihan UMKM. Dalam usulan, pengajuan perpanjangan tambahan bunga KUR selama 6 bulan (Januari s/d Juni 2022), memerlukan anggaran sebesar Rp 5,64 triliun. Pemberian bunga KUR ini dengan catatan tidak ada migrasi dari kredit komersial ke kredit usaha rakyat. “Kita tidak ingin ada kanibalisme. Jadi hanya menggeser saja dari komersial ke KUR, tapi didorong ke sektor-sektor yang baru. Terutama untuk mendorong kebijakan pemerintah dalam menaikkan kredit usaha kecil menengah secara porsi 30% dari keseluruhan kredit,” kata Airlangga.
Kedua, perluasan program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) serta percepatan penyalurannya. Bantuan yang sudah terealisasi 100% untuk 1 juta pedagang kaki lima dan warung dalam waktu relatif cepat ini, dinilai perlu diperluas dari sisi target sasarannya. Pada tahun depan, pemerintah menargetkan untuk menyasar 1,75 juta orang penduduk miskin ekstrem di 212 kabupaten/kota wilayah pesisir. Sehingga, total target yang disasar program ini adalah 2,75 orang dan diperlukan anggaran Rp 3,31 triliun.
Ketiga, insentif fiskal untuk Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk perumahan. Pada 2021, nilai anggaran yang dialokasikan untuk program ini adalah Rp 96 miliar. Pada 2022, pemerintah mengusulkan untuk memperpanjang PPN DTP selama enam bulan pertama 2022, namun dengan dikurangi besarannya 50% dari besaran 2021.
Keempat, insentif fiskal Pajak Pembelian Barang Mewah (PPnBM) untuk otomotif dengan alokasi anggaran Rp 3,46 triliun dinaikkan ke Rp 6,58 triliun. Sesuai usulan dari Kementerian Perindustrian ke Kementerian Keuangan, terdapat usulan untuk memperpanjang diskon PPnBM 0% untuk kendaraan di bawah Rp 250 juta. “Terkait dengan usulan otomotif ini akan terus dibahas karena kita masih perlu pembahasan lebih lanjut,” terang Airlangga. Adapun, jumlah anggaran PEN 2022 akan sebesar Rp 414,1 triliun. Anggaran yang lebih kecil dari total PEN 2021 itu akan dialokasikan ke kluster kesehatan Rp 117 triliun; perlindungan masyarakat Rp 154 triliun; dan penguatan pemulihan ekonomi Rp 141 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli