JAKARTA. Dari hasil lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (7/7) menunjukkan pemerintah cukup agresif dalam menyerap SUN tenor panjang. Adapun faktor pertimbangan pemerintah diprediksi salah satunya berupa yield yang masih cukup menarik. Lelang SUN kali ini menawarkan empat seri SUN yakni SPN03151008 (tenor 3 bulan), SPN12160708 (tenor 1 tahun), FR0056 (tenor 11 tahun) dan FR0072 (tenor 21 tahun). Total penawaran dari ke empat seri tersebut sebesar Rp 26,42 triliun. Nilai ini turun 34% dari total penawaran lelang SUN sebelumnya yang sebesar Rp 40 triliun. Analis Millenium Capital Management, Desmon Silitonga mengatakan meski relatif turun total penawaran pada lelang SUN kali ini masih cukup tinggi. “Mengingat total penawaran lelang SUN pada bulan Mei misalnya rata-rata memang senilai Rp 20 triliun,” ujar Desmon. Dari nilai tersebut, pemerintah menyerap Rp 15 triliun atau 1,5 kali lipat lebih besar dari target indikatif. Adapun seri yang paling banyak dimenangkan pemerintah yakni seri FR0072 yang mencapai Rp 7,9 triliun. Padahal total penawaran tertinggi jatuh kepada seri FR0056 yang mencapai 12,46 triliun. Pemerintah akhirnya hanya memenangkan Rp 4,1 triliun dari seri tersebut. Desmon menilai pemerintah tengah memanfaatkan permintaan yang relatif tinggi pada seri tenor panjang FR0072. Menurutnya ada dua keuntungan yang didapat pemerintah jika memenangkan seri ini dalam nominal tinggi. Pertama tidak terlalu membebani utang pemerintah lantaran tingkat jatuh tempo masih cukup lama. Kedua yield yang diminta investor untuk seri FR0072 relatif wajar. “Yield yang diminta untuk FR0056 misalnya sekitar 8,11%. Sedangkan FR0072 hanya naik tipis di 8,37%,” papar Desmon. Ia menambahkan hasil lelang kali ini juga menunjukkan kepercayaan investor masih cukup tinggi pada pasar SUN domestik. Menurutnya tingkat permintaan investor yang besar pada SUN seri tenor panjang menunjukkan minat investor asing yang relatif masih optimistis pada perkembangan fundamental ekonomi Indonesia. “Saya prediksi permintaan yang tinggi untuk tenor panjang datang dari investor asing. Mengingat portofolio investor asing masih didominasi pada penempatan SUN tenor panjang sekitar 10 tahun,” papar Desmon. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah agresif serap SUN tenor panjang
JAKARTA. Dari hasil lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (7/7) menunjukkan pemerintah cukup agresif dalam menyerap SUN tenor panjang. Adapun faktor pertimbangan pemerintah diprediksi salah satunya berupa yield yang masih cukup menarik. Lelang SUN kali ini menawarkan empat seri SUN yakni SPN03151008 (tenor 3 bulan), SPN12160708 (tenor 1 tahun), FR0056 (tenor 11 tahun) dan FR0072 (tenor 21 tahun). Total penawaran dari ke empat seri tersebut sebesar Rp 26,42 triliun. Nilai ini turun 34% dari total penawaran lelang SUN sebelumnya yang sebesar Rp 40 triliun. Analis Millenium Capital Management, Desmon Silitonga mengatakan meski relatif turun total penawaran pada lelang SUN kali ini masih cukup tinggi. “Mengingat total penawaran lelang SUN pada bulan Mei misalnya rata-rata memang senilai Rp 20 triliun,” ujar Desmon. Dari nilai tersebut, pemerintah menyerap Rp 15 triliun atau 1,5 kali lipat lebih besar dari target indikatif. Adapun seri yang paling banyak dimenangkan pemerintah yakni seri FR0072 yang mencapai Rp 7,9 triliun. Padahal total penawaran tertinggi jatuh kepada seri FR0056 yang mencapai 12,46 triliun. Pemerintah akhirnya hanya memenangkan Rp 4,1 triliun dari seri tersebut. Desmon menilai pemerintah tengah memanfaatkan permintaan yang relatif tinggi pada seri tenor panjang FR0072. Menurutnya ada dua keuntungan yang didapat pemerintah jika memenangkan seri ini dalam nominal tinggi. Pertama tidak terlalu membebani utang pemerintah lantaran tingkat jatuh tempo masih cukup lama. Kedua yield yang diminta investor untuk seri FR0072 relatif wajar. “Yield yang diminta untuk FR0056 misalnya sekitar 8,11%. Sedangkan FR0072 hanya naik tipis di 8,37%,” papar Desmon. Ia menambahkan hasil lelang kali ini juga menunjukkan kepercayaan investor masih cukup tinggi pada pasar SUN domestik. Menurutnya tingkat permintaan investor yang besar pada SUN seri tenor panjang menunjukkan minat investor asing yang relatif masih optimistis pada perkembangan fundamental ekonomi Indonesia. “Saya prediksi permintaan yang tinggi untuk tenor panjang datang dari investor asing. Mengingat portofolio investor asing masih didominasi pada penempatan SUN tenor panjang sekitar 10 tahun,” papar Desmon. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News