KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan mengawasi aktivitas lego jangkar di kawasan perairan Indonesia.

Pasalnya aktivitas lego jangkar kerap dilakukan untuk pembuangan limbah yang dapat mencemari kawasan pantai. Salah satunya akan diterbitkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur lego jangkar di kawasan Batam dan Bintan, Riau.

"Kami membuat penyelesaian multidoor untuk masalah pembuangan minyak ini, termasuk juga larangan membuang minyak saat lego jangkar akan kita atur dalam SOP," ujar Dirjen pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Brahmantya Satyamurti Poerwadi usai rapat, Jumat (4/10).

Baca Juga: Pelabuhan KCN Marunda, proyek percontohan yang terkatung-katung

Rencananya tanggal 1 November mendatang SOP tersebut akan dijalankan. Kawasan Batam menjadi perhatian mengingat ramainya lalu lintas kawasan di daerah tersebut.

Selain lego jangkar, SOP juga akan mengatur mengenai beberapa hal seperti Automatic Identification System (AIS). Kapal yang melanggar ketentuan SOP tersebut nantinya bisa ditindak tegas.

Kerjasama antar kementerian dapat mendeteksi tindakan pembuangan limbah oleh kapal saat lego jangkar. Hal itu dengan menggunakan fasilitas citra satelit.

"Nanti pasti bisa (ketahuan kapal yang membuang limbah), sekarang kan KKP punya citra satelit, gabung dengan Lapan, dengan TNI AL," terang Brahmantya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi