JAKARTA. Pemerintah akan mengucurkan dana Rp 200 miliar untuk memperbaiki Situ Gintung yang jebol. Tak hanya itu, warga yang menjadi korban juga akan mendapat santunan. Korban yang rumahnya rusak berat akan menerima bantuan Rp 30 juta per kepala keluarga. Sementara yang rumahnya rusak sedang mendapat Rp 15 juta, dan untuk rusak ringan memperoleh Rp 5 juta. Pemerintah juga memutuskan, warga yang terkena banjir bandang harus pindah dari daerah itu. Pemerintah Provinsi Banten mendapat tugas melakukan kajian tata ruang yang baru di seputar Situ Gintung. Hasil kajian ini akan menjadi dasar relokasi pemukiman warga. Keputusan itu keluar setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar rapat darurat di gedung Sekolah Polisi Wanita, Pasar Jumat, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di rapat itu hadir Menteri Sosial Bachtiar Chamsjah, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Walikota Tangerang Selatan M. Sholeh, serta Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Wakil Presiden menjelaskan, Pemerintah akan membangun kembali Situ Gintung sebagai daerah resapan air dengan konstruksi yang lebih baik, meski sekarang situ tersebut telah kering akibat jebolnya dasar situ. Namun, luas Situ Gintung yang baru kelak akan lebih kecil. Ini untuk menjamin keamanan dan mengurangi risiko. Saluran pelimpahan juga akan diperbaiki. Rencananya akan ada spillway dari situ ke Kali Pesanggrahan selebar lima meter, untuk mengatur debit air situ. Pemerintah menargetkan proyek ini selesai pada bulan Oktober tahun ini juga.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah Akan Kucurkan Rp 200 M untuk Perbaiki Situ Gintung
JAKARTA. Pemerintah akan mengucurkan dana Rp 200 miliar untuk memperbaiki Situ Gintung yang jebol. Tak hanya itu, warga yang menjadi korban juga akan mendapat santunan. Korban yang rumahnya rusak berat akan menerima bantuan Rp 30 juta per kepala keluarga. Sementara yang rumahnya rusak sedang mendapat Rp 15 juta, dan untuk rusak ringan memperoleh Rp 5 juta. Pemerintah juga memutuskan, warga yang terkena banjir bandang harus pindah dari daerah itu. Pemerintah Provinsi Banten mendapat tugas melakukan kajian tata ruang yang baru di seputar Situ Gintung. Hasil kajian ini akan menjadi dasar relokasi pemukiman warga. Keputusan itu keluar setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar rapat darurat di gedung Sekolah Polisi Wanita, Pasar Jumat, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di rapat itu hadir Menteri Sosial Bachtiar Chamsjah, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Walikota Tangerang Selatan M. Sholeh, serta Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Wakil Presiden menjelaskan, Pemerintah akan membangun kembali Situ Gintung sebagai daerah resapan air dengan konstruksi yang lebih baik, meski sekarang situ tersebut telah kering akibat jebolnya dasar situ. Namun, luas Situ Gintung yang baru kelak akan lebih kecil. Ini untuk menjamin keamanan dan mengurangi risiko. Saluran pelimpahan juga akan diperbaiki. Rencananya akan ada spillway dari situ ke Kali Pesanggrahan selebar lima meter, untuk mengatur debit air situ. Pemerintah menargetkan proyek ini selesai pada bulan Oktober tahun ini juga.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News