JAKARTA. Pemerintah kembali menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk, Selasa (11/2) mendatang. Lelang ini ditargetkan bisa menyerap dana Rp 1, 5 triliun.Lelang kali ini menawarkan empat seri sukuk. Diantaranya, satu seri anyar bertenor pendek SPN-S 12082014 yang akan jatuh tempo 12 Agustus 2014.Seri ini akan menggunakan akad ijarah sale dan lease back. Adapun underlying asset yang digunakan merupakan barang milik negara (BMN) sesuai persetujuan dewan perwakilan rakyat atau DPR. Kemudian, tiga lainnya merupakan seri lawas berbasis proyek atau project based sukuk (PBS). Yakni, seri PBS003 yang akan jatuh tempo 15 Januari 2027. Instrumen ini ditawarkan dengan imbalan 6%.Lalu, seri PBS005 yang akan jatuh tempo 15 April 2043 dengan imbalan 6,75%. Serta PBS006 yang akan jatuh tempo 15 September 2020 dengan imbalan 8,25%. Untuk penerbitan ketiga seri PBS akan menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased. Berbeda degan seri SPN-S, seri ini menggunakan underlying asset berupa proyek atau kegiatan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2014 yang telah mendapatkan persetujuan DPR.Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan lelang dibuka 11 Februari 2014 pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. "Sedangkan untuk setelmen akan dilakukan pada 13 Februari 2014 atau dua hari kerja setelah pelaksanaan lelang," kata Robert dalam keterangan resminya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah akan melelang 4 seri sukuk
JAKARTA. Pemerintah kembali menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk, Selasa (11/2) mendatang. Lelang ini ditargetkan bisa menyerap dana Rp 1, 5 triliun.Lelang kali ini menawarkan empat seri sukuk. Diantaranya, satu seri anyar bertenor pendek SPN-S 12082014 yang akan jatuh tempo 12 Agustus 2014.Seri ini akan menggunakan akad ijarah sale dan lease back. Adapun underlying asset yang digunakan merupakan barang milik negara (BMN) sesuai persetujuan dewan perwakilan rakyat atau DPR. Kemudian, tiga lainnya merupakan seri lawas berbasis proyek atau project based sukuk (PBS). Yakni, seri PBS003 yang akan jatuh tempo 15 Januari 2027. Instrumen ini ditawarkan dengan imbalan 6%.Lalu, seri PBS005 yang akan jatuh tempo 15 April 2043 dengan imbalan 6,75%. Serta PBS006 yang akan jatuh tempo 15 September 2020 dengan imbalan 8,25%. Untuk penerbitan ketiga seri PBS akan menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased. Berbeda degan seri SPN-S, seri ini menggunakan underlying asset berupa proyek atau kegiatan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2014 yang telah mendapatkan persetujuan DPR.Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan lelang dibuka 11 Februari 2014 pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. "Sedangkan untuk setelmen akan dilakukan pada 13 Februari 2014 atau dua hari kerja setelah pelaksanaan lelang," kata Robert dalam keterangan resminya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News