Pemerintah akan beri hibah untuk Sirkuit Sentul



JAKARTA. Rencana Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar lagi adu balap motor, Moto Grand Prix atau MotoGP di 2017 di Sirkuit Sentul, Bogor kian bulat. Pemerintah bahkan akan menghibahkan dana sebesar Rp 150 miliar hingga Rp 170 miliar untuk merenovasi sirkuit ini.

Rencananya, guyuran dana gratis ini akan diberikan ke pengelola Sirkuit Sentul, yakni PT Sarana Sirkuitindo Utama.

Dana hibah rencananya akan dicuil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja negara (RAPBN) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) tahun 2016.


Rencana hibah ini bahkan juga sudah diajukan ke Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR.

"Kami akan menghibahkan dana untuk penyelenggaran MotoGP," ujar Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga dalam pesan singkat kepada KONTAN, kemarin (19/10).

Jika tidak ada aral melintang, hari ini, Selasa 20 Oktober 2015, DPR akan memutuskan rencana pemerintah atas pemberian dana cuma-cuma ini ke Sirkuit Sentul.

"Hari ini, Komisi X akan memutuskan apakah RAPBN 2016 Kempora diterima atau tidak," tandas Teuku Riefky, Ketua Komisi X DPR RI kepada KONTAN, Senin (19/10).

Agar dana bisa cair lebih cepat, Riefky menyarankan agar dasar penggunaan dana hibah itu Keputusan Presiden (Keppres).

"Keppres akan mempermudah keluarnya anggaran," ujar Riefky beralasan.

Tinton Soeprapto, Presiden Direktur PT Sarana Sirkuitindo Utama, mengakui bila ada rencana bantuan dana gratis dari pemerintah untuk penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Sentul. Hanya, Tinton enggan menyebut besaran nilai bantuan dari pemerintah itu.

Mantan pembalap yang akrab dengan Tommy Soeharto ini menjelaskan, syarat melaksanakan balap bergengsi ini ini tak mudah. Sirkuit Sentul harus berbenah diri, sesuai standar panitia MotoGP.

Dalam hitungan dia, anggaran renovasi Sirkuit Sentul bisa mencapai Rp 250 miliar. Dengan kebutuhan dana sebesar itu, "Dana investasi harus keroyokan, dari pemerintah dan swasta," kata Tinton kepada KONTAN, Minggu (18/10).

Selain untuk merenovasi sirkuit, dana tersebut juga untuk membayar lisensi MotoGP kepada Dorna Sports SL.

Rencananya, tak lagi, Dorna Sports juga akan menyambangi kantor Kempora untuk meneken kontrak kerjasama atas pelaksanaan ajang adu balap motor kelas dunia ini.

Pemerintah berharap perhelatan balapan MotoGP kelas dunia ini bisa mengembalikan Indonesia ke dalam radar pariwisata dunia.

Pasalnya, efek guliran dari ajang seperti ini diyakini mampu mendongkrak aliran masuk devisa, baik dari turis yang menonton, pembalap, kru, sponsor, peliputan media dan lain lain.

Dalam hitungan pengelola Sirkuit Sentul, ajang balapan ini bisa mendatangkan dana sekitar US$ 91,73 juta. Dengan kurs rupiah Rp 13.500 per dollar Amerika Serikat, ini setara dengan Rp 1,24 triliun.

"Jika sirkuit telah digunakan untuk MotoGP, ada banyak acara yang bisa digelar di Sirkuit Sentul," kata Tinton.

Cyprianus Aoer, Direktur Eksekutif Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan, gelaran MotoGP akan meningkatkan hunian hotel dan pariwisata di kawasan Jabodetabek. Makanya, "Kami minta ada kepastian waktunya agar bisa melakukan persiapan," kata Cyprianus.

Dengan persiapan matang, mereka berharap bisa meraup cuan dari ajang ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie