JAKARTA. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo menegaskan Pemerintah berencana menambah jumlah wilayah distribusi BBM. Menurutnya, semakin banyak wilayah distribusi yang ditetapkan pemerintah maka diharapkan permasalahan tersedatnya distribusi BBM bisa diatasi. "Selain melancarkan pasokan, jumlah wilayah distribusi yang lebih banyak juga membuka kesempatan bagi badan usaha lain untuk ikut menjadi pelaksana distribusi BBM," kata Evita, Senin (15/12). Menurut Evita, saat ini wilayah distribusi bahan bakar minyak di Indonesia terbagi empat. Setiap tahunnya, pemerintah melalui BPH Migas membuka tender tugas pendistribusian BBM bersubsidi atau public service obligation (PSO) di wilayah-wilayah tersebut dengan mempertimbangkan tiga syarat, yaitu administrasi, teknis dan komersil. Namun sejak mekanisme tender PSO tersebut diberlakukan, selalu saja PT Pertamina (Persero) yang ditetapkan sebagai pemenang karena dianggap memiliki fasilitas infrastruktur yang paling lengkap ketimbang perusahaan ritel BBM lain. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Tubagus Haryono bilang, verifikasi calon pemenang pendistribusian PSO BBM Bersubsidi sampai saat ini sedang dilakukan. Diharapkan, pada tanggal 19 Desember sudah diketahui perusahaan pemenangnya. Lalu sidang penetapan pemenang akan dilakukan 22 Desember yang dilanjutkan dengan penyerahan Surat Keputusan Penetapan kepada perusahaan pemenang pada 23 Desember. Enam perusahaan yang masih bertarung pada tahap akhir verifikasi adalah Pertamina, PT Bumi Asri Prima Utama, PT Trans Pacifik Petrochemical Industries (TPPI), PT Petronas Niaga Indonesia, PT Shell Indonesia, dan PT Aneka Kimia Raya Tbk (AKR).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah Akan Menambah Jumlah Wilayah Distribusi BBM
JAKARTA. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo menegaskan Pemerintah berencana menambah jumlah wilayah distribusi BBM. Menurutnya, semakin banyak wilayah distribusi yang ditetapkan pemerintah maka diharapkan permasalahan tersedatnya distribusi BBM bisa diatasi. "Selain melancarkan pasokan, jumlah wilayah distribusi yang lebih banyak juga membuka kesempatan bagi badan usaha lain untuk ikut menjadi pelaksana distribusi BBM," kata Evita, Senin (15/12). Menurut Evita, saat ini wilayah distribusi bahan bakar minyak di Indonesia terbagi empat. Setiap tahunnya, pemerintah melalui BPH Migas membuka tender tugas pendistribusian BBM bersubsidi atau public service obligation (PSO) di wilayah-wilayah tersebut dengan mempertimbangkan tiga syarat, yaitu administrasi, teknis dan komersil. Namun sejak mekanisme tender PSO tersebut diberlakukan, selalu saja PT Pertamina (Persero) yang ditetapkan sebagai pemenang karena dianggap memiliki fasilitas infrastruktur yang paling lengkap ketimbang perusahaan ritel BBM lain. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Tubagus Haryono bilang, verifikasi calon pemenang pendistribusian PSO BBM Bersubsidi sampai saat ini sedang dilakukan. Diharapkan, pada tanggal 19 Desember sudah diketahui perusahaan pemenangnya. Lalu sidang penetapan pemenang akan dilakukan 22 Desember yang dilanjutkan dengan penyerahan Surat Keputusan Penetapan kepada perusahaan pemenang pada 23 Desember. Enam perusahaan yang masih bertarung pada tahap akhir verifikasi adalah Pertamina, PT Bumi Asri Prima Utama, PT Trans Pacifik Petrochemical Industries (TPPI), PT Petronas Niaga Indonesia, PT Shell Indonesia, dan PT Aneka Kimia Raya Tbk (AKR).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News