KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan listrik akan terus meningkat sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,17% serta tingkat urbanisasi yang meningkat dan pertumbuhan kelas menengah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah melaksanakan program fast track 35.000 megawatt, salah satunya proyek tenaga listrik panas bumi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan mensubsidi biaya kegiatan eksplorasi panas bumi (geothermal) . Hal ini dilakukan agar PLN sebagai offtaker tidak lagi beralasan memberi harga tinggi ke masyarakat karena ongkos produksi yang tinggi. "Kita hitung saja, kalau bicara geothermal biayanya diawal memang besar sehingga bisa setiap proyek dibuat kebijakan 5-10 tahun pertama diberi subsidi sekian," jelas Sri Mulyani di gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan (Kemkeu), Kamis (25/4).
Pemerintah akan mensubsidi biaya eksplorasi panas bumi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan listrik akan terus meningkat sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,17% serta tingkat urbanisasi yang meningkat dan pertumbuhan kelas menengah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah melaksanakan program fast track 35.000 megawatt, salah satunya proyek tenaga listrik panas bumi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan mensubsidi biaya kegiatan eksplorasi panas bumi (geothermal) . Hal ini dilakukan agar PLN sebagai offtaker tidak lagi beralasan memberi harga tinggi ke masyarakat karena ongkos produksi yang tinggi. "Kita hitung saja, kalau bicara geothermal biayanya diawal memang besar sehingga bisa setiap proyek dibuat kebijakan 5-10 tahun pertama diberi subsidi sekian," jelas Sri Mulyani di gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan (Kemkeu), Kamis (25/4).