Pemerintah akan menurunkan rasio dividen bank BUMN



JAKARTA. Kementerian BUMN bakal menurunkan rasio pembagian jatah laba atau dividen bank-bank pelat merah, asalkan rasio kecukupan modal (CAR) mereka sepanjang tahun kian tergerus.

Sekretaris Kementerian BUMN Wahyu Hidayat, mengatakan pihaknya memberikan batas jatah dividen maksimal 25%. Pada kinerja tahun 2011, pemerintah menagih dividen bank milik negara mencapai 30%. "Rasio dividen bank BUMN melihat rasio CAR, kalau kami meminta banyak, mereka juga pusing. Kalau dana pemerintah banyak, kami akan turunkan," kata Wahyu, pekan lalu.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) semester I 2012, rasio modal bank BUMN menurun. Juni lalu CAR anjlok menjadi 16,58% dari posisi Januari 2012 sebesar 17,82%. Empat bank BUMN telah menyalurkan kredit hingga Rp 857 triliun dari awal tahun senilai Rp 766 triliun.


Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi, menyambut baik niat pemerintah mengurangi dividen Soalnya, ke depan bank harus mengantisipasi kebutuhan peningkatan rasio modal. Opsi yang tersedia: penurunan dividen, suntikan modal atau penerbitan surat utang.

"Sebelumnya Mandiri memberikan dividen sebesar 20%, jika untuk laba tahun ini bisa seperti sebelumnya itu bagus," kata Riswinandi. Menurut dia, penurunan dividen membantu perseroan memperkuat modal, sehingga bank dapat menyalurkan kredit lebih kencang. Bank berlambang pita emas ini termasuk kencang mengucurkan kredit, di atas rata-rata industri yang 24%. Per Juni, pertumbuhan kredit sebesar 26,6% menjadi Rp 350,4 triliun.

Dari tahun ke tahun, Bank Mandiri termasuk paling royal membagi dividen. Tahun lalu keuntungan yang dibagikan 35% atau Rp 3,23 triliun dari laba 2010 senilai Rp 9,2 triliun. Pemerintah beralasan, kala itu Mandiri sedang berlimpah likuiditas paska rights issue, makanya setoran dividen paling besar.

Direktur Utama Bank BNI, Gatot M. Suwondo, mengatakan perseroan belum dapat memperhitungkan rasio dividen tahun 2012, karena belum mengetahui potensi keuntungan tahun ini. Hingga kuartal II, laba BNI mencapai Rp 3,24 triliun atau naik 23%. Sebelumnya, bank berlogo angka 46 tersebut memutuskan pembagian dividen 30% dari laba bersih 2010 sebesar Rp 4,1 triliun. Angka itu menurun dibandingkan tahun buku 2009 dengan tingkat dividen 35% dari perolehan laba bersih.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat rasio CAR 16%. Lalu Bank Mandiri 14,7%, BNI 16,67% dan Bank Tabungan Negara (BTN) 15,59%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie