Pemerintah akan perkuat basis pemasaran UKM



JAKARTA. Pemerintah Indonesia akan berupaya melindungi produk dan memperkuat basis pemasaran usaha kecil menengah (UKM) dalam menghadapi ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA). Tahun 2010 diharapkan ekspor kerajinan UKM Indonesia dapat naik sekitar US$ 600 juta seiring dengan mulai membaiknya keadaan ekonomi dunia."Pada ruang lingkup regional, tantangan yang harus kita hadapi saat ini adalah dengan diberlakukannya ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) dan AC-FTA. Karena itulah, para pelaku usaha dan industri nasional diminta untuk menyikapi pemberlakuan AC-FTA dan dapat dijadikan sebuah peluang untuk menarik investasi yang lebih besar ke Indonesia" kata Direktorat Jenderal Usaha Kecil dan Menengah, Fauzi Aziz, disela-sela pembukaan HIMPI EXPO, Plasa Industri, Gedung Kementerian Perindustrian, Rabu (18/8).Tahun 2009 lalu, nilai ekspor produk kerajinan Indonesia mencapai nilai sekitar US$ 568 juta. Untuk pasar Eropa, nilainya mencapai 17% dari nilai ekspor produk kerajinan Indonesia, ke Jepang 17%, ke Amerika Serikat 16,5% dan sisanya (50,5%) ke sejumlah besar negara tujuan ekspor lainnya diseluruh dunia, termasuk ke negara anggota AC-FTA. Ekspor Januari-Maret mencapai US$ 143 juta atau naik 18,2 dibandingkan dengan periode yang sama.Fauzi menambahkan, pemerintah akan melansir dua program untuk meningkatkan dan membangun UKM. Pertama, product development yang meliputi rating yang dinilai oleh tim ahli, desain produk, potensial ekspor, dan visible (layak dibiayai). Kedua, market development, perluasan pasar produk UKM. Siti Suprapti, Ketua Himpunan Masyarakat Perajin Indonesia (HIMPI), membenarkan pernyataan tersebut. Menurutnya, produk-produk Cina cukup mengancam keberadaan produk UKM dalam negeri. Untuk itu diperlukan inovasi dan bantuan pemerintah dalam segi permodalan dan wadah untuk memperkenalkan produk-produk UKM. Pemerintah diharapkan terus bekerja keras untuk dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang memperkuat perekonomian nasional."Para UKM Indonesia, khususnya masyarakat pengrajin diharapkan dapat menyikapi perberlakuan CAFTA dengan penuh percaya diri. Masyarakat pengrajin diharapkan untuk terus menghasilkan produk kreatif yang bermutu tinggi, harga berkompetitif, dengan kreativitas dan inovasi produk yang lebih maju," tutur Siti kepada KONTAN.Selama ini produk Cina seperti keramik dan garmen menguasai pasar dengan kualitas yang cukup baik dan harga yang kompetitif. HIMPI dengan jumlah anggota 4000 pengusaha UKM mampu menghasilkan produk seperti alas kaki, tas, fashion, embroidery, aksesoris, gift items, handicrafts, makanan/minuman, housewares dan herbal product yang berkualitas prima dan dapat memperluas pasar baik di dalam maupun di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: