KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sukses menerbitkan surat berharga negara (SBN) valas dalam mata uang asing (dual currency) di tahun ini, pemerintah akan melanjutkan penerbitan surat utang yang sama pada tahun depan. Langkah ini bagian dari strategi pembiayaan pemerintah untuk menutup defisit anggaran yang dipatok sebesar Rp 325,9 triliun atau 2,19% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Penerbitan dual currency yang dimaksud, yaitu berupa SBN dalam denominasi dollar Amerika Serikat (AS) dan euro. Rencana pemerintah, penerbitan ini dilakukan pada akhir kuartal kedua tahun depan, yaitu Juni 2018. Direktur Surat Utang Negara (SUN) Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Loto Srinaita Ginting mengatakan, penerbitan SBN dual currency kembali di tahun depan, lantaran penerbitan tersebut lebih efektif. Penerbitan tersebut mempertimbangkan dua sisi.
Pemerintah akan terbitkan lagi SBN dual currency
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sukses menerbitkan surat berharga negara (SBN) valas dalam mata uang asing (dual currency) di tahun ini, pemerintah akan melanjutkan penerbitan surat utang yang sama pada tahun depan. Langkah ini bagian dari strategi pembiayaan pemerintah untuk menutup defisit anggaran yang dipatok sebesar Rp 325,9 triliun atau 2,19% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Penerbitan dual currency yang dimaksud, yaitu berupa SBN dalam denominasi dollar Amerika Serikat (AS) dan euro. Rencana pemerintah, penerbitan ini dilakukan pada akhir kuartal kedua tahun depan, yaitu Juni 2018. Direktur Surat Utang Negara (SUN) Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Loto Srinaita Ginting mengatakan, penerbitan SBN dual currency kembali di tahun depan, lantaran penerbitan tersebut lebih efektif. Penerbitan tersebut mempertimbangkan dua sisi.