JAKARTA. Pemerintah ingin setiap tahunnya kontribusi investasi dalam pengeluaran Produk Domestik Bruto (PDB) dapat terus meningkat hingga mencapai 40%. Kemarin dalam data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun 2013 porsi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) alias investasi adalah 31,66%. Porsi paling besar masih dipegang oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mencapai 55,82%. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan jangka menengah panjang pemerintah akan mendorong investasi ke level 40%. Caranya adalah dengan menurunkan angka icore atau tingkat efisiensi investasi. Di tahun 2013 kemarin angka icore mencapai 4,5%. Padahal sebelumnya di tahun 2012 angka icore adalah 4,3%. Ini menunjukkan tingkat efisiensi investasi di Indonesia memburuk. Investasi yang akan dikembangkan pun haruslah investasi yang tidak membaut jebol neraca dagang. Maka dari itu, industri yang perlu dikembangkan adalah industri di bidang pengolahan yaitu bahan baku penolong dan barang modal. Ini adalah industri yang membuat konten impor Indonesia menipis karena adanya hilirisasi. Armida pun menekankan soal investasi infrastruktur. Saat ini porsinya baru hampir mencapai 5%. "Harus didorong ke 7%-8%," ujarnya akhir pekan lalu. Adanya Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang saat ini sedang dipersiapkan Bappenas diharapkan jadi pemicu meningkatnya investasi infrastruktur di tanah air. Porsi investasi yang terus bertumbuh ini bukan tidak mungkin tercapai. Diharapkan di tahun ini porsi investasi dapat mencapai angka 32% dari PDB.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah akan tingkatkan efisiensi investasi
JAKARTA. Pemerintah ingin setiap tahunnya kontribusi investasi dalam pengeluaran Produk Domestik Bruto (PDB) dapat terus meningkat hingga mencapai 40%. Kemarin dalam data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun 2013 porsi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) alias investasi adalah 31,66%. Porsi paling besar masih dipegang oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mencapai 55,82%. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan jangka menengah panjang pemerintah akan mendorong investasi ke level 40%. Caranya adalah dengan menurunkan angka icore atau tingkat efisiensi investasi. Di tahun 2013 kemarin angka icore mencapai 4,5%. Padahal sebelumnya di tahun 2012 angka icore adalah 4,3%. Ini menunjukkan tingkat efisiensi investasi di Indonesia memburuk. Investasi yang akan dikembangkan pun haruslah investasi yang tidak membaut jebol neraca dagang. Maka dari itu, industri yang perlu dikembangkan adalah industri di bidang pengolahan yaitu bahan baku penolong dan barang modal. Ini adalah industri yang membuat konten impor Indonesia menipis karena adanya hilirisasi. Armida pun menekankan soal investasi infrastruktur. Saat ini porsinya baru hampir mencapai 5%. "Harus didorong ke 7%-8%," ujarnya akhir pekan lalu. Adanya Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang saat ini sedang dipersiapkan Bappenas diharapkan jadi pemicu meningkatnya investasi infrastruktur di tanah air. Porsi investasi yang terus bertumbuh ini bukan tidak mungkin tercapai. Diharapkan di tahun ini porsi investasi dapat mencapai angka 32% dari PDB.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News