Pemerintah Akan Tunjuk Bulog untuk Impor 1 Juta Ton Beras Tambahan dari India



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menunjuk Perum Bulog untuk melakukan impor beras tambahan 1 juta ton beras dari India.

Direktur Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan perjanjian kerja sama pemerintah antar pemerintah (G to G) dengan India terkait impor tambahan 1 juta ton beras.

Setelah perjanjian kerjasama tersebut rampung, Bulog akan langsung ditugaskan untuk melakukan realisasi impor tersebut.


"Itu sudah di tugaskan dari Bulog, tinggal MoU nya bentar lagi selesai, terus bisa realisasi," kata Budi di Gedung DPR, Rabu (20/6).

Baca Juga: Badan Pangan Nasional Buka Suara Soal Penambahan Impor Beras 1 Juta Ton dari India

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, Kementerian Perdagangan sudah melakukan penandatanganan kerjasama bersama India. Sehingga beras tersebut bisa langsung didatangkan sewaktu-waktu saat cadangan beras pemerintah (CBP) menipis.

Zulhas menyebut, penambahan kuota impor beras 1 juta ton ini bukan bagian dari yang ditugaskan Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke Perum Bulog sebanyak 2 juta ton di tahun ini.

"Itu 2 juta totalnya kalau sama Bapanas. Kalau ini baru MoU untuk harga tetap dan barangnya ada. Tetapi belum kita beli tapi sudah ada MoU G to G jadi kita kalau darurat kita bisa membeli barangnya sudah ada," jelas Zulhas.

Sebagai informasi, Perum Bulog mendapat penugasan dari Badan Pangan Nasional untuk impor beras 2 juta ton.  

Penugasan tersebut tertuang melalui Surat Penugasan tertanggal 24 Maret 2023 oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo ke Bulog.

Dalam surat itu disebutkan impor beras tersebut bertujuan memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP) hingga akhir tahun 2023. Namun, untuk saat ini yang perlu segera dilakukan adalah impor beras sebanyak 500.000 ton.

Baca Juga: Kuota Impor Beras Ditambah 1 Juta Ton, Bukti Pemerintah Tak Siap Antisipasi El Nino

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat