JAKARTA. Pemerintah akhirnya berani mengambil langkah melakukan negosiasi ulang kerjasama perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) dengan sejumlah negara. Hal ini terpicu oleh timpangnya hasil perdagangan bebas dengan beberapa negara, yang justru merugikan neraca dagang kita. Apalagi, perjanjian kerjasama ini justru merugikan karena Indonesia dengan 230 juta penduduk dijadikan pasar empuk dalam perdagangan bebas. Industri lokal juga makin merana lantaran terdesak barang-barang impor.ā€¯Makanya review akan kami lakukan agar seimbang, demi menghindari ketimpangan yang terlalu besar," ujar Menteri Perindustrian, MS Hidayat kepada KONTAN, Kamis (3/5). Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menambahkan, pemerintah akan mengevaluasi perjanjian perdagangan bebas dengan beberapa negara, utamanya mereka yang lebih banyak diperuntukkan dari FTA. Ini akan tampak dari neraca perdagangan kita yang mencatatkan angka defisit.
Pemerintah akhirnya revisi perjanjian FTA
JAKARTA. Pemerintah akhirnya berani mengambil langkah melakukan negosiasi ulang kerjasama perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) dengan sejumlah negara. Hal ini terpicu oleh timpangnya hasil perdagangan bebas dengan beberapa negara, yang justru merugikan neraca dagang kita. Apalagi, perjanjian kerjasama ini justru merugikan karena Indonesia dengan 230 juta penduduk dijadikan pasar empuk dalam perdagangan bebas. Industri lokal juga makin merana lantaran terdesak barang-barang impor.ā€¯Makanya review akan kami lakukan agar seimbang, demi menghindari ketimpangan yang terlalu besar," ujar Menteri Perindustrian, MS Hidayat kepada KONTAN, Kamis (3/5). Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menambahkan, pemerintah akan mengevaluasi perjanjian perdagangan bebas dengan beberapa negara, utamanya mereka yang lebih banyak diperuntukkan dari FTA. Ini akan tampak dari neraca perdagangan kita yang mencatatkan angka defisit.