Pemerintah alokasikan anggaran kesehatan Rp 132,2 triliun di tahun 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengusulkan anggaran kesehatan sebanyak Rp 132,2 triliun di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020. Bujet ini naik hampir dua kali lipat dari realisasi anggaran kesehatan di tahun 2015 silam sebesar Rp 69,3 triliun.

Jokowi mengatakan pada tahun 2020, pemerintah terus melanjutkan program prioritas di bidang kesehatan, dengan memperkuat layanan dan akses kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, diikuti ketersediaan tenaga kesehatan yang berkualitas.

Penguatan program promotif dan preventif juga dilakukan, melalui pemenuhan gizi dan imunisasi balita, serta edukasi publik tentang pentingnya pola hidup sehat untuk menekan angka penyakit tidak menular. Konvergensi program dan kegiatan percepatan penurunan stunting pada tahun 2020 juga diperluas mencakup 260 kabupaten/kota.


Baca Juga: Jokowi targetkan defisit anggaran 2020 di level 1,76% terhadap PDB

Selain itu, program dukungan bagi kesehatan dan keselamatan ibu hamil dan melahirkan pun menjadi prioritas. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional dibenahi secara total.

Pemerintah juga terus memberikan perlindungan, khususnya bagi 40% lapisan masyarakat terbawah, sejak dari dalam kandungan hingga lanjut usia.

“Agar perlindungan sosial itu efektif dan efisien, pemerintah terus memperbaiki target sasaran, meningkatkan sinergi antar-program, dan melakukan evaluasi agar kebijakan berbasis bukti,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Jumat (16/8).

Baca Juga: Jokowi: Belanja negara tahun 2020 juga fokus kurangi ketimpangan antarwilayah

Pada tahun 2020, pemerintah akan menyalurkan anggaran pada 96,8 juta jiwa penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), melanjutkan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 10 juta keluarga penerima manfaat, dan menyalurkan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) kepada 15,6 juta keluarga melalui kartu sembako.

Dengan kartu sembako, keluarga penerima manfaat dapat membeli dan memilih bahan pangan yang lebih beragam, karena jumlah bantuan yang diterima meningkat menjadi Rp1,80 juta per keluarga per tahun, dari sebelumnya sebesar Rp1,32 juta per keluarga per tahun.

Selain dari bantuan yang ditujukan pada keluarga tak mampu, pemerintah juga hadir untuk melanjutkan program-program yang mendukung usaha ultra mikro dan UMKM.

Semua ini didesain untuk memastikan unit sosial dan ekonomi terkecil di masyarakat, baik keluarga maupun UMKM yang memang membutuhkan uluran tangan, dapat tersentuh langsung oleh program Pemerintah.

Baca Juga: Pemerintah targetkan pendapatan negara tahun 2020 sebesar Rp 2.221,5 triliun

Jokowi bilang sesuai dengan amanat UU Kesehatan tahun 2009, sejak tahun 2016 pemerintah konsisten menjaga anggaran kesehatan, setidaknya 5% dari belanja negara. Berbagai program kesehatan yang dilakukan pemerintah selama ini, telah mampu meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.

Seperti ketersediaan dan penyebaran obat serta tenaga kesehatan di daerah, maupun akses rumah tangga terhadap sanitasi dan air bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat