Pemerintah alokasikan dana Rp 10 triliun untuk kartu prakerja di semester II-2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja membuka pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 18, Senin (16/8).

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan, pembukaan program Kartu Prakerja ini adalah bagian dari usaha pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak karena adanya pandemi Covid-19. Adapun alokasi anggaran pelaksanaan program kartu prakerja pada semester dua tahun 2021 adalah Rp 10 triliun.

“Dengan alokasi anggaran yang tersedia di semester 2 tahun 2021, Program Kartu Prakerja akan mampu memberikan bantuan kepada setidaknya 2,8 juta penerima yang terbagi dalam beberapa gelombang pendaftaran,” ujar Denni dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/8).


Denni mengatakan, pemerintah sangat memahami kesulitan yang dialami masyarakat akibat pandemi ini dan berharap masyarakat dapat tetap tangguh dan tumbuh dengan memanfaatkan program Kartu Prakerja. Sebab itu, bagi mereka yang berhasil menjadi penerima Kartu Prakerja hendaknya serius mengikuti pelatihan yang dapat mendukung kehidupan ekonomi selama dan pasca pandemi.

Baca Juga: Subsidi gaji cair, begini cara cek penerimanya di situs BPJS Ketenagakerjaan

Denni menerangkan, program Kartu Prakerja telah berjalan selama 16 bulan dan menerima 8,28 juta peserta dalam 17 gelombang pendaftaran dimana sebanyak 88% menganggur, 59% dari perdesaan, 47% perempuan, 2,3% purna pekerja migran Indonesia, dan 3,6% difabel.

Denni secara khusus menyoroti program Kartu Prakerja yang menghasilkan banyak pencapaian, dibuktikan dari berbagai hasil survei internal maupun survei yang dilakukan lembaga atau organisasi independen.

Survei Cyrus Network pada Mei 2021 yang melibatkan 2.000 responden menyebut 98,7% penerima merasa mendapat manfaat dari pelatihan program ini, sementara 92,6% penerima program Kartu Prakerja mengatakan pelatihan di program ini dapat diaplikasikan di tempat kerja. Hasil senada juga ditemukan dalam survey CSIS pada bulan Agustus 2021.

“Selain itu, Kartu Prakerja juga dianggap mampu menumbuhkan mindset dan sikap positif dimana 97% penerima menjadi optimistis, percaya diri dan memiliki inisiatif setelah menyelesaikan pelatihan pada Program Kartu Prakerja, dan 76% peserta mau membeli pelatihan dengan dana sendiri ketika saldo pelatihan sudah habis,” terang Denni.

Program Kartu Prakerja juga dianggap mendorong kebekerjaan/kewirausahaan. Terbukti, status penerima Kartu Prakerja yang menganggur mengalami penurunan setelah mengikuti program, dari 56% menjadi 39,8%.

Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional BPS (Februari 2021) memperlihatkan bahwa 90,9% peserta mendapatkan peningkatan keterampilan kerja. Angka ini mengkonfirmasi hasil survey TNP2K pada bulan Mei 2020 yang melibatkan 4.000 responden, dimana 92,3% penerima mengatakan pelatihan di program ini efektif meningkatkan kompetensi mereka.

Program Kartu Prakerja juga terbukti mengakselerasi inklusi keuangan. Sebanyak 27% peserta yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank atau e-wallet, kini memiliki rekening. Selain itu, Survey Bank Dunia pada Desember 2020 yang melibatkan 15.238 pedagang online mayoritas mikro-kecil menyebutkan 33% diantaranya menerima insentif tunai dari Prakerja. Program Prakerja juga menjawab kebutuhan utama para pedagang, yaitu pelatihan, pengetahuan, serta keterampilan digital.

Baca Juga: Pendaftaran program kartu prakerja gelombang 18 dibuka mulai malam ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat