Pemerintah ancang-ancang dampak varian Lambda terhadap perekonomian



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Corona virus desease 2019 (Covid-19) dalam perkembangannya sejak tahun lalu terus bermutasi. Teranyar, varian Lambda telah merebak dan menjadi ancaman kesehatan baru di Italia. Bahkan varian Lambda sudah mulai hinggap hingga Filipina.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah Indonesia tentunya mengantisipasi apabila varian Lambda menyebar seperti varian delta yang telah menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa bulan ini.

Febrio juga tidak memungkiri bahwa, jika situasi tersebut berlangsung di Indonesia, maka tentu akan berdampak terhadap perekonomian. Namun, ia menyampaikan dalam konteks perekonomian pemerintah sedang ancang-ancang.


Baca Juga: Duh, epidemiolog sebut masih akan ada puncak kasus kematian akibat Covid-19

Makanya, pertumbuhan ekonomi di tahun ini ditetapkan sebesar 3,7% - 4,5% year on year (yoy), turun dari proyeksi sebelumnya di 4,5%-5,3% yoy. Outlook tersebut telah menghitung dampak penyebaran varian delta, berikut bila ada varian baru seperti Lambda .

“Ini juga yang pemerintah antisipasi dalam Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Di 2020 harapannya berakhir di akhir tahun, tapi kenyataannya berlanjut hingga 2021. Begitu juga dengan tahun ini,” kata Febrio dalam acara yang bertajuk Strategi dan Outlook Perekonomian dan Kesejahteraan, Rabu (18/8).

Febrio menambahkan pengendalian pandemi dari ancaman mutasi virus akan teratasi sejalan dengan percepatan pelaksanaan vaksinasi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dus, besar harapan Febrio agar herd immunity bisa terbentuk.

“Kita melihat varian delta menjadi headline di 2021, dan ini (varian Lambda) akan kita pantau. Virus memang terus bermutasi, tapi yang jelas  kita punya pengalaman dua tahun dan siap dengan living with endemic,” uajr Febrio.

Adapun dengan dinamika perekonomian yang berlangsung di tahun ini, dan harapan pemulihan di tahun depan, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5%-5,5%.

Selanjutnya: Yakin pertumbuhan ekonomi 2022 capai 5,5%, Apindo: Perlu stimulus ke korporasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .