Pemerintah antisipasi lonjakan harga bahan pokok



JAKARTA. Pemerintah mengklaim menjelang diumumkannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), suplai pasokan bahan kebutuhan pokok masih aman. Dengan demikian, diperkirakan dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi masih bisa dijaga dalam tingkat yang stabil.

Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Radjasa mengatakan, yang harus diantisipasi saat ini adalah kenaikan harga kebutuhan pokok. Sebab, kenaikan harga BBM menjelang bulan puasa. “Kami jamin ketersediaan pangan cukup, dan stabilitas harga tetap terjaga,” ujar Hatta, kepada wartawan kamis (20/6) di Jakarta.

Untuk itu, menurut Hatta, sudah ada langkah-langkah koordinasi yang dilakukan oleh pemerintah, baik dengan kementerian terkait maupun dengan Bank Indonesia. Salah satu langkah antisipasi yang dilakukan pemerintah adalah melakukan intervensi pasar.


Hatta bilang, intervensi itu akan dilakukan oleh Perum Bulog. Misal, untuk menjaga harga daging tidak naik berlebihan, Bulog menambah suplai daging ke pasaran hingga sekitar 3.000 ton.

Menjelang Ramadhan dan kenaikan harga BBM, sejumlah harga kebutuhan pokok di pasaran memang sudah melejit. Menurut Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, Diah Maulida, berdasarkan data yang diterima dari Badan Pusat Statistik, harga beras pada bulan Juni ini sudah naik sebesar 0,5% dan gula pasir 0,1%.

Meski begitu, kata Diah, pasokan komoditas pangan lain seperti cabai merah dan cabai rawit memang masih kekurangan. Hal ini yang membuat harga untuk komoditas tersebut masih relatif tinggi di pasaran. Sedangkan untuk komoditas pangan lain, Diah memastikan pasokan masih aman.

Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, mengaku pihaknya siap untuk menambah persediaan daging sapi melalui impor. Menurutnya, paling cepat akan melakukan impor daging sapi sebanyak 3000 ton pada Juli mendatang, terdiri dari daging karkas dan dan daging beku.

Bahkan, lanjut Sutarto, dalam dua hingga tiga hari ke depan, Peraturan Menteri untuk perizinan impornya sudah keluar. Meski begitu, Sutarto memperkirakan, pada bulan puasa harga daging akan tetap naik. “Kami harapkan kenaikan harganya sebesar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per kilogran,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan