Pemerintah AS cairkan dana bantuan US$ 9,5 miliar ke maskapai penerbangan



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) telah mencairkan dana tambahan senilai U$ 9,5 miliar untuk program dukungan penggajian kepada maskapai penerbangan AS. Dengan begitu, Pemerintah AS sudah memberikan hibah senilai US$ 12,4 miliar kepada maskapai yang usahanya terpukul akibat pandemi corona.

Secara total, pemerintah telah mengucurkan dana hibah kepada 10 maskapai besar dan 83 maskapai kecil. Sebelumnya, anggota Kongres AS menyetujui pemberian total hibah senilai US$ 25 miliar.

Departemen Keuangan AS mensyaratkan maskapai besar yang menerima bantuan lebih dari US$ 100 juta untuk membayar kembali 30% pinjaman berbunga rendah selama 10 tahun dan menerbitkan waran yang setara dengan 10% dari jumlah pinjaman.


Baca Juga: United Airlines pangkas jadwal penerbangan bulan Mei dan Juni hingga 90%

Maskapai tidak boleh memotong gaji atau pekerjaan karyawan hingga 30 September 2020 sebagai syarat hibah dan dilarang membeli kembali saham atau membayar dividen sehingga berpotensi menghadapi pembatasan kompensasi untuk eksekutif.

Kepala Eksekutif SkyWest Inc Chip Childs mengatakan kepada para karyawan bahwa perusahaan berharap dapat menerima US$ 438 juta dari Departeman Keuangan AS untuk membayar gaji karyawan mereka.

"Ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa kami bisa menjadi maskapai kecil pada akhir tahun ini," tulisnya dalam email yang dilansir dari Reuters, Sabtu (25/4).

Sebanyak empat maskapai besar AS telah menerima dana hibah US$ 19,2 miliar dari total US$ 25 miliar seperti American Airlines Group Inc, Delta Air Lines Inc, United Airlines Holdings Inc dan Southwest Airlines Co. Departemen Keuangan AS memberikan operator utama 50% dana hibah pada awalnya dan kemudian melepaskan sisanya hingga Juli.

Departemen Keuangan mengatakan dana tambahan tersebut akan terus diberikan kepada pemohon yang disetujui secara bergulir. Pihaknya masih mengkaji bagaimana cara memberikan hibah senilai US$ 4 miliar kepada operator kargo dan US$ 3 miliar untuk kontraktor bandara seperti katering.

Maskapai mungkin masih membutuhkan lebih banyak uang karena permintaan perjalanan udara AS telah turun 95% dan tidak menunjukkan tanda-tanda membaik.

Pada Jumat (24/4), Presiden AS Donald Trump mengatakan pihaknya dapat melakukan pra-pembelian tiket pesawat dengan diskon 50% atau lebih untuk perjalanan selama empat atau lima tahun ke depan.

"Anda menanamkan uang tunai kepada mereka. Dan sementara itu, kami menerbangkan orang-orang di negara kami untuk dan sebagian kecil dari biayanya,” kata Trump.

Baca Juga: Mayoritas maskapai besar AS sepakati skema pinjaman pemerintah, ini rinciannya

Editor: Khomarul Hidayat