KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama sepekan terakhir, kurs rupiah berhasil unggul terhadap dollar Amerika Serikat. Mengutip Bloomberg, rupiah menguat 0,27% ke level Rp 13.316 per dollar AS selama sepekan berjalan. Di periode yang sama, kurs tengah rupiah Bank Indonesia juga menguat 0,23% ke level Rp 13.331 per dollar AS.

Secara harian, kurs spot rupiah terhadap dollar AS hingga penutupan Jumat (19/1) juga berhasil menguat 0,23% dibandingkan pada perdagangan kemarin. Pun demikian dengan kurs rupiah di BI yang ikut menguat 0,25%.

Analis PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh pelemahan dollar AS terhadap mayoritas mata uang major dan emerging market. Hal ini lantaran anggaran pemerintah di negara tersebut untuk tahun 2018 belum disetujui oleh senat, padahal Jum'at ini merupakan tenggat waktu pengesahannya.

“Ada ancaman pemerintah Amerika akan Shutdown jika anggarannya tak kunjung disetujui,” kata Putu. 

Putu menambahkan, saat ini hampir seluruh anggota senat dari partai Demokrat dan 2 anggota senat partai Republik belum menyetujui rancangan undang-undang mengenai anggaran pemerintah AS di tahun ini.

Rupiah juga terbantu oleh stabilnya pertumbuhan ekonomi China di level 6,8% sehingga diyakini permintaan ekspor dari negara tersebut terhadap Indonesia bakal meningkat dalam bebebrapa waktu ke depan.

Dari dalam negeri, Putu menilai, data-data ekonomi yang dirilis pemerintah pada pekan ini tergolong positif sehingga mampu mendongkrak nilai tukar rupiah. Selain itu, larisnya pelaksanaan lelang SUN dan dipertahankannya tingkat suku bunga acuan di level 4,25% juga menjadi katalis positif bagi rupiah sepanjang pekan ini.

Putu pun memprediksi, rupiah berpeluang menguat walau secara teknikal terbatas di rentang Rp 13.325—Rp 13.380 per dollar AS.

Isu seputar mandeknya persetujuan anggaran pemerintah AS masih menjadi sentimen utama yang akan mempengaruhi rupiah selama pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia