KONTAN.CO.ID - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan akan menghapus jenis beras premium dan medium. 

Dengan begitu, nantinya jenis beras yang ada di pasaran hanya akan terdiri dari beras biasa dan beras khusus. 

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa alasan penghapusan ini dilakukan menyusul adanya kasus pengoplosan beras yang menggabungkan antara beras premium dan beras medium yang ditemukan oleh Menteri Pertanian. 

BPJS Kesehatan Torehkan Prestasi di Indonesia Technology Excellence Awards 2025

Sehingga, diharapkan ke depannya tidak akan ditemukan lagi kasus pengoplosan beras. 

“Kadang-kadang ternyata membeli beras bisa saja dikasih berbeda berasnya dengan yang di kemasan. Nah, melihat pengalaman itu, maka beras nanti akan kita buat hanya satu jenis beras saja, yakni beras biasa dan beras khusus,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (25/7/2025). 

“Jadi, tidak ada lagi beras premium dan beras medium. Beras khusus untuk beras subsidi nanti,” tegas Zulhas. 

Baca Juga: Soal Beras Oplosan, Kejagung Akan Panggil Bulog hingga Kementerian Pertanian

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa pihaknya nantinya akan mencabut Peraturan Badan (Perbadan) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Persyaratan Mutu dan Label Beras dan digantikan dengan beleid yang baru. 

Dalam beleid yang baru itu, akan diubah mengenai klasifikasi beras, termasuk harganya. 

“Ya, nanti Perbadannya akan ikut berubah, sudah diperintah di Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas),” katanya. 

Tonton: Keras! Ini Perintah Presiden Prabowo Kali Ketiga kepada Kapolri dan Jaksa Agung Soal Beras Oplosan

Arief menambahkan bahwa pihaknya juga dalam waktu dekat akan melakukan rapat bersama jajarannya untuk menentukan harga serta syarat kualitas rencana beras satu jenis tersebut. 

“Nanti segera kita rapat, nanti didiskusikan dulu berapa-berapanya,” jelas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Pemerintah Hapus Jenis Beras Premium dan Medium"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News