KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (
WSKT) angkat bicara terkait rencana pemerintah untuk mengkaji ulang proyek infrastruktur untuk tahun 2025. Perusahaan pelat merah ini tetap optimis proyek yang tengah dikerjakannya masih bisa tetap berjalan. Salah satu yang disebut-sebut akan terkena dampak rencana kaji ulang tersebut proyek bendungan. Sampai saat ini masih belum diketahui berapa anggaran yang akan digelontorkan untuk menunjang proyek infrastruktur tahun depan. Menurut Menteri Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, anggaran infrastruktur untuk pagu 2025 masih ditahan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani seperti arahan Presiden Prabowo Subianto.
WSKT tergolong perusahaan konstruksi yang memiliki banyak portofolio proyek bendungan. Dari 23 proyek bendungan yang digarapnya, 15 proyek diantaranya sudah selesai. Sisanya 9 proyek masih dalam pengerjaan seperti Bendungan Jragung, Bendungan Rukoh, Bendungan Mbay, dan Bendungan Bener.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Tengah Garap 23 Proyek Strategis Nasional, Begini Rinciannya Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital Rudi Purnomo mengatakan saat ini anggaran infrastruktur untuk tahun 2025 memang tengah dibahas, tetapi proyek-proyek yang tengah berjalan sudah pasti akan dilanjutkan. “Penghentian proyek baru, khususnya untuk bendungan, itu untuk proyek-proyek baru,” ujarnya dalam paparan publiknya, Selasa (26/11). Menurutnya secara teknis, pembangunan bendungan tidak bisa dihentikan begitu saja. Apalagi salah satu fokus pemerintahan Presiden Prabowo Subianto adalah ketahanan pangan, sehingga pasti sangat membutuhkan infrastruktur perairan. Beberapa pendanaan proyek pembangunan bendungan tidak menggunakan dana APBN, tetapi dari pinjaman yang dilakukan oleh pemerintah sehingga harus diselesaikan dengan baik. ”Ini yang membuat kami yakin proyek-proyek ini pasti bisa terselesaikan,” paparnya.
Baca Juga: WSKT Kantongi Nilai Kontrak Rp 6,8 Triliun per Oktober 2024 Kontrak baru Disisi lain, Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho alias Oho mengaku cukup optimis WSKT bisa meningkatkan capaian nilai kontrak baru di tahun 2024. Akan ada beberapa kontrak jumbo yang akan dikantongi di sisa tahun ini. Sepanjang tahun ini, perseroan menargetkan raihan kontrak baru sebesar Rp 14,5 triliun. Per Oktober, sudah berhasil direalisasikan sebesar Rp 6,8 triliun. Sisa dari raihan tersebut optimistis bisa dilengkapi oleh WSKT lewat beberapa kontak jumbo yang akan dikantongi di sisa tahun ini. Meskipun belum menyebutkan target raihan kontrak di 2025, tetapi WSKT telah menerapkan enam strategi dalam meningkatkan raihan nilai kontrak pada tahun depan.
Baca Juga: Ini Dampak Rencana Review Proyek Infrastuktur ke Kinerja Emiten BUMN Karya Pertama, mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pemilik proyek melalui performa yang optimal saat operasional untuk mendapatkan potensi
repeat order. Kedua, menjadikan sektor pemerintah menjadi pasar utama. Ketiga, menyasar proyek-proyek pemerintah non kementerian PU dan non kementerian PKP. Keempat, menyesuaikan proyek dengan rencana strategi integrasi dengan Hutama Karya (HK). Kelima, menyasar proyek IKN dengan melihat perkembangan pasar IKN di tahun 2025.
“Terakhir, menyasar program pemerintahan baru, yaitu program 3 juta rumah dan ketahanan pangan lewat pembangunan infrastruktur bendungan dan irigasi,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih