CIREBON. Pemerintah berencana masih akan terus mencoba mengembangkan produk substitusi gandum. Alasannya, pemerintah menyadari kalau ketergantungan pada gandum impor yang saat ini masih 100% tidak menguntungkan."Substitusi gandum masih terus dikembangkan terus tetapi memang belum menggembirakan. Yang cukup berhasil adalah sorbum, ini mungkin bisa dikembangkan," kata Suswono, Menteri Pertanian, Jumat (20/8).Menurut dia, produk substitusi gandum akan diutamakan komoditas pangan lokal. Pemerintah melihat, memang harus dicari sumber karbohidrat baru dengan menggali potensi dalam negeri. "Ada ketela pohon yang bisa juga dijadikan tepung. Kemudian sukun, sagu, dan sebagainya," lanjutnya.Untuk itu, Suswono melanjutkan, pemerintah akan terus berupaya mempromosikan diversifikasi pangan agar Indonesia tidak lagi terlalu tergantung pada gandum. "Saat ini memang ada ketergantungan terhadap gandum terutama produk terigu. Dengan kampanye diverisfikasi ini, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap terigu," paparnya.Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian menambahkan, perubahan iklim yang terjadi saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengurangi ketergantungan terhadap gandum. "Perubahan iklim ekstrem memengaruhi ketersediaan pangan dunia. Rusia mengalami shortage produksi gandum sampai lebih dari 20%, demikian pula Turki. Ekspor gandum kemudian dihentikan, dan bukan tidak mungkin terjadi pada komoditas lain," kata dia. Untuk itulah kampanye diversifikasi pangan perlu kembali digalakkan kembali.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah bakal kembangkan produk substitusi gandum
CIREBON. Pemerintah berencana masih akan terus mencoba mengembangkan produk substitusi gandum. Alasannya, pemerintah menyadari kalau ketergantungan pada gandum impor yang saat ini masih 100% tidak menguntungkan."Substitusi gandum masih terus dikembangkan terus tetapi memang belum menggembirakan. Yang cukup berhasil adalah sorbum, ini mungkin bisa dikembangkan," kata Suswono, Menteri Pertanian, Jumat (20/8).Menurut dia, produk substitusi gandum akan diutamakan komoditas pangan lokal. Pemerintah melihat, memang harus dicari sumber karbohidrat baru dengan menggali potensi dalam negeri. "Ada ketela pohon yang bisa juga dijadikan tepung. Kemudian sukun, sagu, dan sebagainya," lanjutnya.Untuk itu, Suswono melanjutkan, pemerintah akan terus berupaya mempromosikan diversifikasi pangan agar Indonesia tidak lagi terlalu tergantung pada gandum. "Saat ini memang ada ketergantungan terhadap gandum terutama produk terigu. Dengan kampanye diverisfikasi ini, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap terigu," paparnya.Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian menambahkan, perubahan iklim yang terjadi saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengurangi ketergantungan terhadap gandum. "Perubahan iklim ekstrem memengaruhi ketersediaan pangan dunia. Rusia mengalami shortage produksi gandum sampai lebih dari 20%, demikian pula Turki. Ekspor gandum kemudian dihentikan, dan bukan tidak mungkin terjadi pada komoditas lain," kata dia. Untuk itulah kampanye diversifikasi pangan perlu kembali digalakkan kembali.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News