Pemerintah Bakal Lelang Lagi Lima Seri SUN



JAKARTA. Pemerintah akan kembali menarik likuiditas dari masyarakat. Rencananya, 27 Juli mendatang, pemerintah akan kembali melelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau biasa disebut sukuk negara. Kelima sukuk tersebut adalah IFR0003, IFR0005, IFR0006, IFR0007, dan IFR0008.

Lima seri tersebut merupakan sukuk seri lama yang kembali ditawarkan (reopening). Jangka waktu sukuk yang dilelang kali ini berkisar 15 tahun sampai 20 tahun. Adapun imbal hasil (yield) per akhir pekan lalu (23/7) berkisar 7,46% hingga 9,75%.

Seperti biasa, hasil lelang kali ini dialokasikan untuk membiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2010. Pemerintah menargetkan memperoleh Rp 1 triliun dana dari lelang ini.


Head of Debt & Capital Market NC Securities Heru Helbianto memprediksi, penawaran dari calon investor masih akan cukup besar, yaitu setidaknya melebihi target indikatif Rp 1 triliun.

Kalau toh pemerintah hanya menyerap sedikit penawaran yang masuk, itu lebih karena imbal hasil atau yield yang diminta investor kelewat tinggi. "Itu disebabkan likuiditas sukuk yang mini," terang Heru, kemarin (25/7).

Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas, juga menduga, penawaran yang masuk pada lelang kali ini cukup besar. Investor institusi, seperti dana pensiun (dapen) dan perbankan, masih membutuhkan portofolio yang bervariasi untuk meminimalkan risiko investasi.

Menurut Lana, pemerintah tidak perlu mencemaskan permintaan yield saat ini yang relatif tinggi. "Dana pensiun banyak yang menjual portofolionya saat harga naik beberapa waktu lalu. Sekarang, mereka memiliki banyak dana kas," dalihnya.

Selain itu, Heru menambahkan, sukuk yang memiliki jangka waktu jatuh tempo cukup panjang bakal kembali diburu oleh investor. "Sebab yield yang ditawarkan relatif masih cukup tinggi," imbuhnya.

Sekedar mengingatkan, pada lelang sukuk beberapa waktu lalu (13/7), penawaran yang masuk Rp 1,175 triliun. Tapi, pemerintah hanya menyerap dana Rp 246 miliar dari empat seri sukuk yang dilelang, yakni IFR0003, IFR0005, IFR0006, dan IFR0007. Kala itu, pemerintah hanya memenangkan sedikit saja penawaran yang masuk karena yield yang diminta investor terlalu tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie