KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah penawaran SR019 berakhir, Pemerintah dijadwalkan akan menerbitkan dua produk Surat Berharga Negara (SBN) ritel lagi sebelum menutup tahun ini. Pemerintah berencana menawarkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 0RI024 dan Sukuk Tabungan (ST) seri ST011. Kementerian Keuangan menyatakan bahwa jadwal penerbitan (tentatif) untuk ORI024 pada 9 Oktober 2023 dan masa penawarannya (tentatif) akan berlangsung hingga 2 November 2023. Sementara, Sukuk Tabungan seri ST011 akan mulai ditawarkan tanggal 3 sampai dengan 29 November 2023. Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Divion Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi Riawan melihat, minat investor terhadap penerbitan SBN di masa mendatang kemungkinan akan tetap tinggi. Apalagi, jika pemerintah terus menawarkan kupon yang kompetitif.
“Investor selalu mencari instrumen yang memberikan hasil yang bisa sebanding dengan risiko yang diambil,” kata Reza kepada Kontan.co.id, kemarin (21/9).
Baca Juga: Penjualan SR019 di Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Tembus Rp 1,79 Triliun Menurut Reza, dengan kondisi tingkat suku bunga umumnya lebih rendah sekarang, maka besaran imbal hasil atau kupon bakal menjadi perhatian banyak investor. Jika suku bunga secara umum tetap rendah, maka besar kemungkinan pemerintah akan menjaga kupon pada tingkat yang kompetitif untuk menarik investor. Namun perlu dicatat, penentuan besaran kupon pada ORI024 dan ST011 akan sangat bergantung pada kondisi pasar saat penerbitannya. Kupon juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk inflasi, tingkat suku bunga global, dan kebijakan moneter pemerintah. Di samping itu, Reza menambahkan, faktor-faktor lain yang mungkin bakal mempengaruhi minat investor terhadap SBN ritel diantaranya kondisi ekonomi dan keuangan saat ini, kebijakan suku bunga Bank Indonesia, dan tingkat inflasi yang dapat memengaruhi keputusan investasi.
Baca Juga: Pembiayaan Utang Turun 40,4% Menjadi Rp 198 Triliun Per Agustus 2023 Adapun jika berkaca pada penerbitan terakhir produk SBN ritel yakni SR019, kupon SR019 tidak lebih besar dari produk sebelumnya yakni ORI023, ST010, SR018 serta SBR012. Kupon produk SBN ritel selanjutnya bahkan diprediksi tidak akan lebih tinggi dari kupon ST010 yang sebesar 6,25% untuk tenor dua tahun dan 6,4% untuk tenor empat tahun. Walaupun demikian, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai bahwa kupon SBN ritel akan tetap menarik bagi investor, jika masih mampu ditawarkan lebih tinggi daripada imbal hasil deposito. Besaran kupon SBN ritel di sepanjang tahun ini memang masih lebih atraktif ketimbang deposito yang berkisar 5%. Perlakuan pajak juga lebih rendah yakni 10% daripada pajak deposito Bank Himbara sebesar 20%. Oleh karena itu, Ramdhan melihat penawaran SR019 tetap diminati investor meski kupon tidak lebih besar dari produk yang ditawarkan sebelumnya. Di mana masyarakat banyak memburu tenor 3 tahun daripada tenor 5 tahun karena jauh lebih terbiasa.
Baca Juga: SRBI Terjual Rp 2,13 Triliun di Pasar Sekunder “Edukasi dan kemudahan mendapatkan produk SBN ritel lewat aplikasi turut mempermudah penyerapan produk, imbuh Ramdhan," Rabu (20/9). Sejauh ini, proses penghimpunan total penjualan SR019 oleh pemerintah masih berjalan. Namun data sementara dari salah satu Mitra Distribusi SR019 yakni Investree menunjukkan bahwa SR019 telah dipesan sekitar Rp 25.37 triliun. Investor yang membeli SR019 tenor 3 tahun sebanyak Rp 17,57 triliun, sementara SR019 tenor 5 tahun dipesan sebanyak Rp 7,78 triliun. Jika realisasi penjualan sesuai perkiraan, capaian penjualan SR019 lebih tinggi dibandingkan SR018 yang sebesar Rp 21,49 triliun, namun masih kalah daripada penjualan ORI023 sebesar Rp 28,90 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli