JAKARTA. Pemerintah terus menggeber pembangunan bandara di kawasan timur Indonesia. Setelah beberapa waktu lalu memutuskan untuk memperluas Bandara Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, kali ini pemerintah berniat membangun Bandara Baru di Moa Lakor Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Herry Bakti Singayuda Gumay, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengatakan, pembangunan bandara ini dilakukan untuk menunjang kegiatan perekonomian, perdagangan, dan pariwisata di kawasan tersebut. "Potensi ekonomi kawasan ini besar, tapi angkutan laut, udara terbatas, makanya ini akan digenjot terus," katanya akhir pekan kemarin. Barnabas Orno, Bupati Maluku Barat Daya, mengatakan, pada kurun waktu tahun 2009- 2014, dana yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan bandara tersebut sudah mencapai Rp 88 miliar. Dana tersebut antara lain, didapat dari APBN sebesar Rp 53 miliar, provinsi Rp 5 miliar dan APBD Kabupaten Maluku Barat Daya sebesar Rp 5 miliar. Dana- dana tersebut antara lain telah digunakan untuk membangun kontruksi, pagar dan ruang tunggu bandara. "Soal pembebasan lahan, syukur di daerah kami masyarakatnya sadar dan mau menghibahkan tanah mereka sehingga kami tidak butuh biaya besar," katanya. Orno berharap proses pembangunan bisa segera diselesaikan sehingga April nanti, operasional bandara sudah bisa dibuka. Dia yakin, bandara ini akan berkembang. Apalagi, di daerah Maluku terdapat kilang gas alam abadi, Blok Masela.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah bangun bandara baru di Maluku
JAKARTA. Pemerintah terus menggeber pembangunan bandara di kawasan timur Indonesia. Setelah beberapa waktu lalu memutuskan untuk memperluas Bandara Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, kali ini pemerintah berniat membangun Bandara Baru di Moa Lakor Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Herry Bakti Singayuda Gumay, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengatakan, pembangunan bandara ini dilakukan untuk menunjang kegiatan perekonomian, perdagangan, dan pariwisata di kawasan tersebut. "Potensi ekonomi kawasan ini besar, tapi angkutan laut, udara terbatas, makanya ini akan digenjot terus," katanya akhir pekan kemarin. Barnabas Orno, Bupati Maluku Barat Daya, mengatakan, pada kurun waktu tahun 2009- 2014, dana yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan bandara tersebut sudah mencapai Rp 88 miliar. Dana tersebut antara lain, didapat dari APBN sebesar Rp 53 miliar, provinsi Rp 5 miliar dan APBD Kabupaten Maluku Barat Daya sebesar Rp 5 miliar. Dana- dana tersebut antara lain telah digunakan untuk membangun kontruksi, pagar dan ruang tunggu bandara. "Soal pembebasan lahan, syukur di daerah kami masyarakatnya sadar dan mau menghibahkan tanah mereka sehingga kami tidak butuh biaya besar," katanya. Orno berharap proses pembangunan bisa segera diselesaikan sehingga April nanti, operasional bandara sudah bisa dibuka. Dia yakin, bandara ini akan berkembang. Apalagi, di daerah Maluku terdapat kilang gas alam abadi, Blok Masela.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News