Pemerintah bantu cari investor startup di AS



JAKARTA. Pemerintah nampaknya berniat membantu para pendiri usaha online mencari investor dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Silicon Valley, Amerika Serikat (AS) pada 26-29 Oktober 2015.

Menurut CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim, dirinya merupakan salah satu orang yang ikut diboyong ke AS untuk membantu para pendiri bisnis online yang belum mendapat bantuan modal. Tiga orang lain yang juga diketahui ikut ke AS adalah William Tanuwijaya dari Traveloka, Ferry Unardi dari Traveloka, dan Andrew Darwis dari Kaskus.

"Kami diminta untuk membantu founder lain yang mungkin belum dapat investasi. Jadi kami ke sana untuk bantu berjualan bahwa ada founder-founder lain, tidak hanya kami. Ada banyak sekali founder-founder muda yang sedang naik dan butuh bantuan," kata Nadiem usai konferensi pers di Letter D, Jakarta Selatan, Kamis (22/10).


Dalam kunjungan selama empat hari di AS tersebut, mereka diagendakan bertemu dengan lima hingga tujuh petinggi venture capital di San Fransisco, AS.

"Kalau kami (Go-Jek), sih, sudah tidak butuh bantuan, ya. Seperti Tokopedia dan Traveloka juga sudah lumayan mapan dan lumayan besar. Yang membutuhkan bantuan itu perusahaan-perusahaan kecil yang belum mendapatkan investasi dari venture capital," sambungnya.

Nadiem sendiri engga mengungkapkan identitas para investornya. "Investor kami sudah banyak tapi saya tidak bisa memberi tahu siapa saja," paparnya.

Kepala Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ismail Cawidu menampik kalau tujuan pemerintah memboyong para pendiri usaha online untuk menjaring investor bagi pendiri lain yang sedang berkembang. "Memang nanti secara otomatis akan ada pembicaraan mengenai itu. Tapi secara umum keberangkatan mereka untuk pengembangan e-commerce Indonesia ke depan," kata dia.

"Mereka diikutsertakan sebagai benchmark perbandingan e-commerce di Indonesia sendiri. Lalu, mereka bisa belajar dari AS bagaimana mengembangkan e-commerce. Sehingga mereka bisa memiliki pengalaman, pengetahuan, dan strategi yang bisa diterapkan di Indonesia," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia