Pemerintah Baru dan Kongres AS Dukung Bail Out Industri Mobil



MICHIGAN. Tampaknya, sebentar lagi, produsen otomotif Amerika Serikat (AS)  akan mendapatkan paket dana bantuan dari Pemerintah AS. Sebab, saat ini, para politisi di negara tersebut mendorong agar dana bail out segera dikucurkan untuk industri mobil. Menurut salah seorang kepala staf presiden terpilih Barack Obama, Rahm Emanuel, industri otomotif merupakan salah satu bagian terpenting dalam perekonomian AS. 

Mel Martinez, dari Partai Republik di Florida, juga mendukung beleid tersebut. “AS harus punya industri otomotif. Pastinya kita tidak mau menyaksikan jutaan orang kehilangan pekerjanya,” ujar Martinez.

Adanya dukungan dari pemerintahan baru dan Kongres semakin membuka jalan lebar langkah penyelamatan perusahaan General Motors Corp, yang merupakan produsen mobil terbesar di AS. Hanya saja, belum diketahui, seberapa besar jumlah dana yang akan dikucurkan sekaligus waktunya.


Pada Oktober kemarin, penjualan mobil AS kembali anjlok. Ini merupakan penurunan yang terjadi dalam 12 bulan terakhir secara berturut-turut. Hal itu membuat tiga produsen utama di Negeri Uwak Sam itu, yakni GM, Ford Motor, dan Chrysler LLC, hari memangkas ongkos operasional dengan memotong gaji karyawan dan menutup pabrik-pabriknya.

Ketiga produsen mobil tersebut saat ini tengah mencari dana bantuan pinjaman sebesar US$ 50 miliar. Sebagai imbalannya, perusahaan secara sukarela memberikan saham warannya untuk jaminan.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Center for Automotive Research pada 4 November lalu, kebangkrutan GM akan menyebabkan sekitar 2,5 juta orang akan kehilangan pekerjanya pada tahun pertama termasuk di dalamnya produsen otomotif, supplier dan partner bisnis lainnya.

“Oleh sebab itu, kami akan terus meminta Kongres dan Pemerintahan Bush untuk bertindak cepat menghadapi krisis di industri otomotif,” ujar Shawn Morgan, juru bicara Chrysler.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie